Minggu, November 18, 2007

Empat Guru Kota Malang berangkat ke Konferensi Internasional Teknologi Pendidikan 2007 di Singapura


Gayung Malang Merdeka TI yang dideklarasikan pada 7 September 2007 serta pencanangan Malang Smart City oleh Pemerintah Kota Malang disambut hangat oleh Microsoft Indonesia melalui program Partners in Learning-nya.

Dukungan Microsoft Indonesia kepada pengembangan pendidikan berbasis teknologi informasi dan komunikasi (ICT) di Kota Malang tidak tanggung-tanggung. Setelah sukses mendukung Dinas Pendidikan Kota Malang dalam program Pelatihan SchoolNet bagi 383 Kepala SD, SMP, SMA dan SMA di ICT Center Kota Malang pada bulan Maret 2007. Kini mulai bulan November 2007 hingga Maret 2008 nanti kembali Microsoft Indonesia mendukung Dinas Pendidikan Kota Malang dalam program Pelatihan Jardiknas bagi 400 guru, 400 tata usaha dan 400 pustakawan Kota Malang di ICT Center Kota Malang.

Atas prestasi Kota Malang yang menakjubkan dibidang e-Learning, Education Program Manager melalui surat tanggal 30 Oktober 2007 mengundang dan mensponsori Ali Mustofa (Guru MI Khadijah Malang), Ninik Risdiana Astuty (Wakil Kepala SMPN 3 Malang), Jatmikorini Veronika (Guru SMAN 2 Malang), dan Triyono Indrasiwi Kuncoroaji (Guru SMKN 4 Malang) untuk mengikuti 4th International Conference on Education Technology (ICET) 2007 di Republic Polytechnic Singapore pada tanggal 21-22 November 2007 dan Post Conference Workshop di National Institute of Education (NIE) Singapore pada tanggal 23 November 2007. Keempat guru asal Kota Malang tersebut akan bergabung bersama Bakrowi Jumiran guru SMP KPS Balikpapan yang memenangkan kompetisi Indonesia Innovative Teacher Competition 2007 dan Bambang Eka Purnama dosen multimedia Universitas Surakarta sebagai delegasi guru dan dosen Indonesia. Pemilihan delegasi dari Kota Malang ini didasarkan pada potensi sekolah dan kompetensi guru di bidang pendidikan berbasis TIK.

Paparan tentang Immersive, Collaborative Simulations and Neomillennial Learning Styles: Implications for Education-nya Professor Christopher Dede dari Harvard University dan 2020 Vision of Future Learning-nya Bruce Dixon dari Microsoft di 4th ICET 2007 tentu akan dinantikan oleh 1000-an delegasi yang teregisterasi dari berbagai negara. Di arena konferensi nanti delegasi guru dan dosen Indonesia akan membagi diri menjadi 3 kelompok sesuai track Researcher, School dan IDA (Infocomm Development Authority of Singapore) yang tersedia dan dengan harapan tidak ada sesi atau materi konferensi yang terlewatkan.

Sejumlah paper riset akan disajikan di track Researcher melalui sesi Global Citizenship in the Digital Age, Leadership for Development of 21st Century Skills, Design of Games & Game-like Environment, dan The 3Cs in Educational Technology: Connect, Communicate and Collaborate. Adapun paper model-model pembelajaran akan disajikan di track School melalui sesi Immersive Learning, Reflective Learning, Collaborative Learning, dan Innovative Learning Culture. Sedangkan paper proyek pendidikan berbasis TIK akan disajikan di track IDA melalui sesi Serious Game for Learning, Interactive Learning Trails, iLAB 2015, dan Future Schooling.

Untuk melengkapi konferensi yang diikuti, delegasi guru dan dosen Indonesia juga akan diikut-sertakan dalam Post Conference Workshop yang terdiri dari workshop: 1. Leadership that enables effective use of ICT in Education, 2. Powerful ideas, teaching strategies and resources, 3. Evaluating effective integration of ICT, dan 4. Learning how to use. Setelah mengikuti workshop, delegasi akan mengunjungi model COTF (Classroom of the Future) Selama 30 menit di NIE Singapore.

Sepulang dari 4th ICET 2007 nanti, delegasi guru dan dosen Indonesia berkomitmen untuk menyediakan diri dan waktunya untuk mendeseminasikan hasil-hasil konferensi dan workshop-nya kepada kolega mereka di sekolah dan SKG/MGMP masing-masing maupun kepada guru-guru lainnya melalui mailing-list dan web blogger masing-masing.