Sabtu, Agustus 09, 2008

08.08.08: Menelusuri Jejak "Laskar Pelangi"


Menelusuri jejak Laskar Pelangi

di Kecamatang Gantung (Lenggang)
Belitung Timur


9 bulan lalu kubeli dan kutamatkan novel inspiratif Laskar Pelangi karya Andrea Hirata | aku belum pernah berkenalan dengan Andrea Hirata | tetapi aku bersyukur dapat membaca novel Laskar Pelangi ini bersama istri dan anak-anakku | entah mengapa... novel ini seperti "dejavu" masa kecilku di Denpasar
sehingga aku ingin sekali menelusuri jejak novel inspiratif ini ke pusat takdir "Laskar Pelangi" ini.

Subhanallah...
(1) Allah swt meng-kebetulan-kanku dengan menggerakkan hati Tim Penyelenggara Pelatihan Pustekkom untuk menugaskanku sebagai narasumber Pelatihan Pemanfaatan TIK di ICT Center Kabupaten Belitung yang berada di SMKN 1 Tanjungpandan..
(2) Allah swt kemudian meng-kebetulan-kanku dipertemukan dengan Pak Hawiyadi (Kepala SMKN 1 Tanjungpandan) yang berasal dari Kecamatan Gantung dan Pak Ardono (Kepala SMKN 1 Badau) yang teman sekampung Andrea "Andis" Hirata yang rumahnya berhadapan dengan rumah umak dan ayahanda Andrea Hirata..
(3) akhirnya Allah swt meng-kebetulan-kanku dipertemukan dengan Bu Nudya (Guru SDN 1 Gantung) yang juga keponakan Bu Muslimah. Ia ingin sekali memiliki BSE (Buku Sekolah Elektronik) yang "kebetulan" tersimpan rapi di laptop IBM-ku.
BSE ini juga untuk Bu Muslimah tercinta..

::

kuyakini..
mimpi yang dibekali dengan keyakinan untuk mewujudkannya
seringkali (cepat atau lambat) akan terwujud melalui ke-kebetulan-an-Nya!

::

berikut gambar-gambar yang sempat kurekam dalam menelusuri jejak "Laskar Pelangi" di Kecamatan Gantung, Kabupaten Belitung Timur..

::


[01] jalan mulus dari Tanjungpandan menuju wilayah Belitung Timur


[02] simpang jalan menuju Kecamatan Lintang, Pice, dan Gantung


[03] jalan lurus menuju Kecamatan Gantung


[04] rumah tradisional Belitong


[05] rumah kuno khas Belitong


09.15

[06] bougainvillea spectabilis pink di sudut rumah keluarga Andrea Hirata


[07] foto Andrea Hirata disamping kanan pintu masuk


[08] foto Andrea Hirata di Brussel


[09] kaligrafi di samping pintu masuk rumah umak & ayah Andrea Hirata


[10] tampak seberang rumah keluarga pak Ardono (Kepala SMKN 1 Badau, teman pemanduku)


[11] umak dan ayah Andrea yang bersahaja serta kukagumi.
beliau berdua adalah ayah-bunda Ikal, tokoh inspiratif dan kharismatik di balik novel "Laskar Pelangi"


[12] replika SD Muhammadiyah Kecamatan Gantung yang dijadikan lokasi syuting film "Laskar Pelangi"


[13] sumur dan "kantor" SD Muhammadiyah


[14] tampak belakang replika "gedung" SD Muhammadiyah-nya Laskar Pelangi


[15] atap yang sewaktu-waktu berubah menjadi pancuran air di musim hujan.. (syahdan air sering menggenangi ruang kelas)


[16] kayu penyangga dinding kelas agar tak r0b0h, konon dahulu papan-papan kayu-kayu tersebut berasal dari bongkaran rumah pegawai PN Timah (CMIIW)


[17] gudang PN Timah yang berseberangan dengan Pasar Ikan Kecamatan Gantung


[18] sungai pemisah dermaga gudang PN Timah (kiri) dan "dermaga" Pasar Ikan (kanan).


[19] akses ke Pasar Ikan Gantung


[20] deretan lapak di Pasar Ikan.


[21] lapak ikan segar, konon kapal-kapal nelayan dulu dapat merapat di tepi Pasar Ikan ini untuk menurunkan hasil tangkapan, sekarang dermaga sudah dipenuhi tetumbuhan air liar..


[22] kedai kopi milik A Kiong (salah satu anggota Laskar Pelangi), sayang sudah keburu tutup, mungkin karena Jum'atan


[23] lapangan basket di area "Gedong" PN Timah


[24] suasana jalan akses di area "Gedong" PN Timah.


[25] situs dan puing-puing "Wisma Ria" PN Timah yang pada masa jaya PN Timah merupakan bioskop "termewah" di Belitong, hanya keluarga "orang setap" PN Timah yang boleh nonton film disini.


[26] rumah jaga Polsus dan gerbang ke arah pasar yang dulu bertuliskan "Dilarang Masuk bagi yang Tidak Memiliki Hak" alias "Verbooden"


[27] kantor Kawilase atau Pejabat Kepala Wilayah Operasi PN Timah, dahulu kantor ini mengendalikan sekitar 14.000 karyawan dan kuli PN Timah (kini menjadi kantor koperasi)


[28] rumah Kawilase yang saat itu laksana istana karena fasilitas mewah-nya (kini menjadi kantor PN Timah)


[29] beberapa rumah model Belanda yang masih tersisa di komplek satelit "Gedong" PN Timah


[30] jalan akses di dalam komplek satelit "Gedong" PN Timah yang dulu rumput dan pepohonannya sangat terawat dan asri

[31] SD PN Timah yang dituturkan Ikal begitu hebat fasilitasnya.


[32] kelenteng tempat Ikal menanti A Ling, sesuai pesan A Ling di kotak kapur: "Jumpai aku di acara sembahyang rebut"


[33] rumah kuno keluarga Tionghoa di pertigaan depan kelenteng


[34] hotel Basuki Purnama (A Hok?) di Kecamatan Gantung


::

12.00

[35] masjid Al-Hikmah yang berjarak 25 meter dari rumah Ikal. Dari khutbah Jum'at-nya kudapatkan hikmah bahwa kesuksesan Baginda Rasulullah SAW didalam memimpin negara dan mengepalai rumah tangga terletak pada 3 kunci utama, yaitu:
(1) kerja keras, termasuk belajar keras, (2) kerjasama, dan (3) disiplin
Suami yang bekerja keras, ikhlas dan jujur demi menafkahi dan mendidik keluarganya setiap hari adalah sepantar nilainya dengan pahlawan yang baru pulang dari medan perang jihad fisabilillah..


[36] rumah di seberang masjid Al-Hikmah


[37] jalan kampung di depan rumah Ikal


[38] menikmati makanan khas Belitong: gangan, sambal nanas, dan ikan panggang di warung depan rumah Andrea Hirata bersama Pak Ardono dan abangnya yang juga murid bu Muslimah-nya Ikal


[39] hmm... ini menu makan siangku yang paling lezat di Belitong


[40] tak sengaja bertemu Bu Nudya Andrina (keponakan Bu Muslimah) bersama ayahnya (kakak Bu Muslimah) yang hendak membeli buah-buah di kedai makan. Bu Nudya berminat untuk memiliki BSE, sejauh ini yang dapat diunduhnya hanya 1 cover buku teks pelajaran SD melalui koneksi HP. Kutawari apakah mau menyalin BSE dari laptop IBM-ku? A ha! Tentu maulah... Mimpi ape nih, begitu Bu Nudya meyakinkan hati. Kami bersepakat untuk bertemu di rumah Bu Muslimah untuk menyalinkan 249 file PDF BSE (SD, SMP, SMA, SMK) ke DVD blank yang akan disiapkannya.


[41] kedai makan yang mempertemukanku dengan keluarga Bu Muslimah :)


[42] tampak depan dan dalam bioskop MPB (Markas Pertemuan Buruh) kualitas misbar yang disediakan PN Timah bagi anak-anak bukan orang setap, disini Laskar Pelangi menonton film "Pulau Putri"-nya S Bagyo :)


[43] pesona dam atau waduk Pice yang seusia dimulainya explorasi Timah di Belitong


[44] rumah keluarga pengusaha perkebunan Lada dan Kelapa Sawit yang konon dulu terkaya raya di Kecamatan Gantung (Lenggang)


[45] kantor Pos dan Giro Kecamatan Gantung


[46] replika rumah Ikal yang dijadikan lokasi syuting film Laskar Pelangi


[47] jalan "merah" menuju rumah Bu Muslimah


::

14.15

[48] akhirnya bertemu Bu Muslimah (tokoh sentral di novel Laskar Pelangi) yang didampingi oleh kakakanda beliau. Mesin jahit di latar belakang adalah salah satu penyambung hidup beliau disela-sela mengajar di SD Muhammadiyah (dulu) dan kini di SDN 6 Gantung


[49] kakak dan Bu Nudya (keponakan Bu Muslimah)


[50] Pak Ardono, Pak Hawiyadi, aku, Bu Muslimah, dan kakakanda beliau di ruang keluarga


[51] Foto lagi dengan Pak Ardono, Pak Hawiyadi, Bu Muslimah, dan kakakanda beliau disela-sela burning DVD BSE 2008 (3,03 GB) untuk Bu Nudya. Bu Nudya yang mengajar di SDN 1 Gantung (SD Inti) berjanji akan menyebarluaskan BSE ini melalui KKG SD dan MGMP SMP/SMA, tidak hanya di Kecamatan Gantung, tetapi juga sampai di Kecamatan Manggar (Ibukota Kabupatan Belitung Timur).


[52] DVD 249 file PDF BSE untuk Bu Muslimah via Bu Nudya sudah jadi, demikian pula CD Pelatihan Pemanfaatan TIK 2008 untuk suami Bu Nudya yang kebetulan juga guru TIK di SMAN Manggar. Kini saatnya untuk berpisah setelah "begalor" dengan Bu Muslimah dan keluarga selama kurang-lebih 3 jam diselingi sholat ashar.

Pesan Bu Muslimah untukku yang ditulis di secarik kertas:

Hati yang tulus ikhlas suci

Penuh kasih sayang dan kejujuran

Bisa membawa berkah dalam kehidupan
Kita jalani hidup ini
Dengan langkah iman yang kuat



Gantung, 8-8-2008


Muslimah


::

17.35