Kamis, Mei 15, 2008

Keynote Mendiknas @ Microsoft Government Leader Forum (GLF) Asia Pacific | Jakarta 2008


KEYNOTE
Prof. Dr. Bambang Sudibyo, MBA.
Menteri Pendidikan Nasional

di

Microsoft Government Leader Forum (GLF)
Asia Pacific 2008

Hotel Shangri-La Jakarta, 8 Mei 2008


Para hadirin peserta Microsoft Government Leader Forum Asia Pacific 2008 yang saya hormati
Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh
Salam sejahtera bagi kita semua


Sesuai amanat Amandemen Ke-4 UUD’45 Bab XIII tentang Pendidikan dan Kebudayaan, Pasal 31 ayat (1) bahwa “Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan”, dan dipertegas pada ayat (2) bahwa “Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya”. Maka pemerintah dalam hal ini Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia berkewajiban untuk memberikan kesempatan sebesar-besarnya dan seluas-luasnya kepada warga negara untuk memperoleh pendidikan.

Pendidikan adalah masalah kesempatan, karena pada hakekatnya semua manusia mempunyai potensi yang sama tanpa terbedakan oleh satus sosial, ekonomi maupun budaya. Apabila mereka mendapatkan kesempatan, maka sebagian atau bahkan seluruh potensi yang ada akan dapat diberdayakan.

Namun mengingat luasnya peta geopolitik Indonesia yang terdiri atas 33 provinsi, 456 kabupaten/kota, 5.260 kecamatan, dan 62.800 desa yang tersebar di 17.508 pulau diantara laut dan selat yang melingkupi 2/3 dari seluruh wilayahnya. Di mana dari 247 juta penduduknya terdapat 51 juta siswa, 2,7 juta guru, 293 ribu sekolah, 4,4 juta mahasiswa, 300 ribu dosen dan 2.700 perguruan tinggi. Maka diperlukan sebuah rencana strategis pendidikan nasional yang melibatkan seluruh jajaran pendidikan nasional, baik di tingkat pusat, provinsi, maupun kabupaten/kota hingga kecamatan.

Untuk menjawab berbagai tantangan dan kendala yang dihadapi tersebut, melalui Rencana Strategis Pendidikan Nasional tahun 2005-2009, Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia telah menetapkan tiga pilar kebijakan, yaitu: (1) perluasan dan pemerataan akses pendidikan, (2) peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing pendidikan, dan (3) penguatan tata kelola, akuntabilitas, dan citra publik pendidikan.

Sementara itu saat ini kita berada di abad 21 yang merupakan abad globalisasi, abad di mana terjadi konvergensi antara komputer PC, serat optik dan work flow software sehingga memungkinkan setiap individu menjadi penulis materi mereka sendiri, mengakses banyak materi dari berbagai belahan dunia, dan secara bersama-sama mengerjakan suatu materi, tanpa menghiraukan jarak antar mereka. Semuanya dalam bentuk digital.

Persaingan sudah tidak lagi dalam tingkat negara ataupun perusahaan, tetapi sudah pada tingkat individu. Mereka pun mampu secara individual selain bersaing dengan individu lain di planet ini, tetapi juga bekerja sama antar mereka.

Saudara-saudara, peserta forum dan hadirin yang saya hormati

Salah satu upaya yang diyakini Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia akan mampu memberikan dukungan pada upaya pemecahan masalah pendidikan (akses dan mutu), dan dalam rangka menyiapkan SDM yang memiliki kompetensi untuk bersaing secara global pada abad 21, ialah dengan mendayagunakan semaksimal mungkin teknologi Informasi dan komunikasi (TIK) untuk pendidikan. Dengan kemampuannya menembus batas waktu dan ruang, maka pemanfaatan TIK diharapkan dapat mengatasi 2 sasaran sekaligus:

1. Pemanfaatan TIK akan mampu memberikan kesempatan akses pendidikan yang bermutu kepada seluruh rakyat Indonesia.

2. Pemanfaatan TIK akan membekali setiap individu SDM Indonesia dengan 5 hal yaitu technology and media literacy, effective communication, critical thinking, problem solving, dan collaboration, sebagai modal agar SDM Indonesia mempunyai kemampuan untuk berkompetisi dan berkolaborasi secara global.

Hal itu juga sejalan dengan kesepakatan World Summit on the Information Society (WSIS), yang diprakarsai oleh International Telecommunication Union (ITU), sebuah organisasi di bawah PBB; yang memberikan target pada semua negara di tahun 2015, untuk mencapai berikut ini:

- Terhubungnya paling tidak separuh dari sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah umum, akademi, dan PT melalui TIK.

- Terhubungnya paling tidak separuh pusat-pusat studi dan penelitian yang tersebar di seluruh wilayah tanah air dengan TIK.

- Digunakannya kurikulum pendidikan yang dapat memenuhi tantangan masyarakat informasi dalam konteks nasionalnya masing-masing.

- Tercapainya tingkat e-literacy masyarakat paling tidak 50%.


Saudara-saudara, peserta forum dan hadirin yang saya hormati

Untuk mendayagunakan semaksimal mungkin teknologi Informasi dan komunikasi (TIK) untuk pendidikan, maka Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia melakukan 3 hal, yakni memanfaatkan jaringan untuk akses, mengembangkan konten dan melakukan pengkayaan pembelajaran untuk mutu (e-pembelajaran), dan membangun serta mengembangkan konten administrasi untuk good governance (e-administrasi).

Untuk memberikan akses pendidikan yang seluas-luasnya tersebut, Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia semaksimal mungkin memanfaatkan jaringan komunikasi yang telah tergelar di Indonesia. Pemanfaatan jaringan yang sudah ada sejak tahun 2006 untuk kepentingan pendidikan tersebut diberi nama Jardiknas (Jaringan Pendidikan Nasional). Jardiknas menggelar jaringan dengan menggunakan media serat optik, kabel tembaga, radio (frekuensi berlisensi), VSAT-IP/Broadband, dan VSAT/SCPC.

Hingga akhir tahun 2007 telah tersambung dengan Jardiknas, meliputi zona kantor pendidikan (OfficeNet) 865 nodes; zona sekolah (SchoolNet) lebih dari 10.000 nodes; zona perguruan tinggi (Inherent) terdiri dari 83 PTN, 200 PTS dan 36 unit pendidikan belajar jarak jauh Universitas Terbuka yang secara keseluruhan melayani lebih kurang 60% populasi mahasiswa. Diantara 7 Flagship Dewan TIK Nasional (DeTIKNas), saat ini Jardiknas merupakan jaringan TIK terbesar.

Pada tahun 2009 nanti diharapkan Jardiknas dapat meluaskan jangkauannya hingga 644 nodes di zona kantor, 1.489 nodes di zona perguruan tinggi, 27.297 nodes di zona sekolah (hampir seluruh SMA = 9.897 sekolah dengan 4.413 Lab Komputer (44,6%), seluruh SMK = 6.800 sekolah dengan 4.760 Lab Komputer (70%), dan 47% dari seluruh SMP Negeri + Swasta = 24.686 dengan 7.643 Lab Komputer (31%)), dan 10.000 nodes di zona personal (StudentNet, TeacherNet dan LectureNet).

Dengan perkiraan rata-rata jumlah komputer desktop/laptop 40 unit di zona kantor, 200 unit di zona perguruan tinggi, 40 unit di zona sekolah, dan 1 unit di zona personal, maka diperkirakan pada tahun 2009 mendatang jumlah komputer yang akan terhubung di Jardiknas akan mencapai 1,43 juta unit.

Dengan kapasitas (bandwidth) Jardiknas mencapai 3,9 Gbps (Giga bit per second) dan kapasitas penyimpanan Data Center mencapai 15 TB (Terra Byte) pada tahun 2009, maka nantinya Jardiknas akan dapat menampung konten hingga mencapai 2.000.000 modul, hal ini jika modulnya berformat teks dan grafis berukuran rata-rata 5-50 MB per-modul. Jika modulnya berformat video dengan durasi 30 menit dan rata-rata berukuran 200 MB per-modul, maka Jardiknas akan dapat menampung sekitar 50.000 modul.

Untuk melayani koneksi 39.715 node dan 1,43 juta pengguna, maka diperlukan sebuah manajemen yang baik. Oleh karena itu, selain manajemen Jardiknas Pusat, maka di setiap Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota nantinya akan dibentuk Tim Jardiknas yang minimal terdiri atas 4 petugas: 1 orang Penanggung Jawab (Person in Charge), 1 orang Koordinator, 1 orang Teknisi, dan 1 Helpdesk.

Oleh karena itu diperlukan peningkatan kwalitas dan kompetensi SDM TIK Depdiknas untuk mengawal, mengamankan dan memanfaatkan intranet terbesar di Indonesia ini melalui pelatihan-pelatihan berjenjang dan berkelanjutan serta berstandar internasional.


Saudara-saudara, peserta forum dan hadirin yang saya hormati

Jardiknas sebagai medium konten e-Administrasi telah dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk komunikasi antar zona dan pelaporan-pelaporan kinerja yang transparan, akuntabel dan real-time yang akan merupakan integrasi dari 14 aplikasi Sistem Informasi Manajemen, yaitu SIM: (1) Keuangan, (2) Perencanaan, (3) Kepegawaian, (4) Barang Milik Negara, (5) Rehabilitasi Sekolah, (6) Pengendalian Internal, (7) Data Induk Sekolah, Guru dan Siswa, (8) Sekretariat Jenderal, (9) Inspektorat Jenderal, (10) Badan Penelitian & Pengembangan, (11) Pendidikan Tinggi, (12) Peningkatan Mutu Pendidik & Tenaga Kependidikan, dan (14) Pendidikan Non Formal dan Informal. Integrasi SIM Depdiknas ini diharapkan dapat memperkuat Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System) Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia.

Selain itu Jardiknas juga dimanfaatkan untuk menginformasikan berbagai kebijakan Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia tentang Ujian Nasional (UN), Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Badan Hukum Pendidikan (BHP), Sertifikasi Guru, dan sebagainya.

Kemudian Jardiknas sebagai medium konten e-Pembelajaran juga telah dimanfaatkan untuk transaksi dan transformasi ilmu pengetahuan melalui Bimbingan Belajar Online, Bank Soal Online, Uji Kompetensi Online, Sekolah Cerdas (Smart School), Digital Library, Research Network, dan layanan Video Conference dalam sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Sebagai upaya untuk mendapatkan konten untuk pengkayaan, Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia akan menjalin kerjasama dengan Curriki dan Skool Intel. Konten tersebut akan disediakan di Jardiknas sehingga pengguna akan dengan mudah mengaksesnya.


Saudara-saudara, peserta forum dan hadirin yang saya hormati

Untuk memperkuat tata kelola TIK Depdiknas dan layanan Jardiknas, maka sejumlah program pengembangan dan pendayagunaan TIK untuk pembelajaran pendidikan dasar sedang dilaksanakanan pada tahun 2008 yang meliputi paket kegiatan: (1) Penyusunan Master Plan TIK berupa: penyusunan peraturan menteri tentang pengelolaan e-Pendidikan, penyusunan rencana aksi dan investasi TIK Depdiknas. (2) Pembuatan Standar Interoperabilitas Data dan Informasi Pemerintahan (Government Interoperability Framework/GIF) meliputi: studi interkoneksi dan penyediaan konten pembelajaran, pengembangan aplikasi e-Book, dan aplikasi e-Bursa. (3) Penyusunan Standarisasi Layanan Publik bagi Instansi/Lembaga berupa: pengembangan panduan IT Governance dan manajemen TIK untuk peningkatan layanan Jardiknas. Dan (4) Pengembangan Sistem Kontrol dan Layanan Jardiknas, berupa: pengadaan dan instalasi Data Center, Network Operating Center (NOC), Master Control Unit (MCU) Video Conference, penambahan perangkat Video Conference, dan peningkatan sistem keamanan jaringan.

Dengan penguatan Tata Kelola TIK Depdiknas ini diharapkan birokrasi, koordinasi dan konsolidasi kinerja antara Depdiknas Pusat, 33 Dinas Pendidikan Provinsi, dan 456 Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota serta 216 satuan kerja Depdiknas di daerah akan semakin efektif melalui jalinan SIM terpadu dan semakin efisien melalui penghematan waktu serta biaya perjalanan dinas yang anggarannya sangat signifikan.

Sebagai bagian dari interoperabilitas konten, melalui Jardiknas juga sedang dikembangkan e-Book. E-Book merupakan bentuk reformasi dalam bidang perbukuan. Depdiknas melakukan pembelian hak cipta buku dari penulis atau penerbit, kemudian di-upload dan disebarkan secara digital melalui Jardiknas. Buku digital tersebut selain dapat diakses, dibaca, dan didownload secara gratis, juga dapat dicetak, digandakan, diterbitkan atau diperdagangkan dengan harga murah, tidak melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET), yakni antara Rp 4.500 hingga Rp 14.000 (US$ 0,5 – 1,0) per buku.

Pada bulan Agustus tahun 2008 ini, Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia akan telah membeli hak cipta 250 judul buku. Dengan reformasi ini diharapkan buku tersedia dalam jumlah yang cukup dengan harga yang terjangkau.

Pada saat ini juga sedang dikembangkan e-Bursa yaitu suatu wahana untuk memfasilitasi kebutuhan akan karya-karya ilmiah. E-Bursa diharapkan akan mampu menjadi knowledge center atau tempat untuk dapat berbagi pengetahuan secara baik, adil dan terpercaya. E-Bursa diharapkan akan mampu memberikan motivasi yang kuat kepada penulis dan peneliti untuk melahirkan penelitian-penelitian yang berbobot, yang pada gilirannya juga akan memotivasi semua pihak untuk saling berbagi dan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebagai tahap awal e-Bursa akan menggandeng 7 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) World Class dan 4 PTN anggota DeTIKnas, serta didukung oleh beberapa asosiasi pendidikan.

Untuk memberikan layanan data dan informasi mutakhir, akurat dan real time sebagai bahan pengambilan keputusan bagi Mendiknas, pada saat ini juga sedang dikembangkan Decision Support System (DSS). Data/Informasi yang disediakan akan mencakup data/informasi kebijakan , data/informasi pembinaan, dan Online Report System. Diharapkan dengan sistem ini tata kelola Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia akan makin transparan, akuntabel dan real time.


Saudara-saudara, peserta forum dan hadirin yang saya hormati

Di samping mengembangkan Jardiknas sebagai upaya memberikan akses pendidikan bermutu/berkwalitas, transparan dan akuntabel, pada tahun 2004 Depdiknas mulai mengudarakan Televisi Edukasi (TVE), yang saat ini telah siaran 24 jam sehari. TVE disiarkan melalui satelit dan dapat diterima di seluruh Indonesia oleh pemirsanya melalui parabola (TVRO), TV nasional, TV lokal, dan TV kabel, di sekolah-sekolah, perguruan-perguruan tinggi atau di rumah-rumah.

Materi siaran TVE dikelompokkan menjadi 4 jenis siaran yakni siaran pendidikan (1) Formal, (2) Non-Formal, (3) Informal, dan (4) Informasi Pendidikan dengan program siaran unggulannya adalah siaran interaktif untuk mendukung Ujian Nasional, Bincang Cerdas, Kreatifnya Anak Indonesia, English Corner, e-Flash, dan Kuis Kita Harus Belajar (Ki Hajar), Siaran Interaktif (Matematika, Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia), dan lain-lain. Untuk mendukung penerimaan program-program siaran TVE di SMP/MTs dan SD/MI, sejak tahun 2006 Depdiknas telah mendistribusikan 67.618 unit TV, 27.483 DVD Player, 17.148 unit parabola (TVRO) serta 1.641 unit Generator khusus untuk daerah-daerah yang belum terjangkau jaringan listrik. Pada tahun 2008 Depdiknas akan membuka 1 saluran TVE khusus untuk Guru yang diharapkan dapat mempercepat proses peningkatan kualifikasi, kompetensi dan sertifikasi guru-guru di Indonesia melalui PJJ.


Saudara-saudara, peserta forum dan hadirin yang saya hormati

Pada tahun 2007 Depdiknas telah mengalokasikan anggaran Rp 892,4 Milyar (US$ 94 juta) atau 2,03% dari Anggaran Pendidikan Nasional untuk Pemanfaatan TIK, dan pada tahun 2008 Depdiknas telah meningkatkan anggaran Pemanfaatan TIK-nya hingga Rp. 1,08 Trilyun (US$ 114,6 juta).

Mengingat pentingnya jaringan dan akses melalui Jardiknas dan TVE hingga ke pedesaan, maka pada kesempatan ini Depdiknas mengajak Departemen Komunikasi dan Informatika untuk memberikan dorongan terhadap provider telekomunikasi agar bersedia melakukan perluasan jaringan TIK.

Pada kesempatan ini juga Depdiknas mengajak Departemen Energi & Sumber Daya Mineral untuk mempercepat perluasan jaringan listrik nasional sampai ke desa-desa melalui peran serta swasta dan provider nasional.

Selain akses, Depdiknas juga berharap agar swasta dan provider nasional dapat memberikan tarif yang wajar dan terjangkau sehingga tidak membebani pemerintah yang secara tidak langsung juga akan membebani rakyat melalui pembayaran pajaknya.

Dengan demikian kita berharap setiap warga negara segera mendapatkan hak untuk mendapat pendidikan sebagaimana amanat dalam pasal 31 UUD 1945.

Akhirnya, marilah kita jadikan forum ini sebagai jembatan global untuk membangun pendidikan Abad 21 melalui pemanfaatan TIK yang berbudaya, cerdas, dan bermutu. Sekian dan terima kasih.


Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Jurnal @ Pustekkom: Minggu XLIX (05.2008)


Senin, 12 Mei 2008

[Wijayakusuma 11: 08.00-09.30] Menyelesaikan Draft Keynote Depdiknas untuk Semiloka "Teknologi Maju untuk e-Pembelajaran".
[Warnet X-Net Malang: 10.00-10.30] Mengirim Keynote Depdiknas via e-mail.
[Wijayakusuma 11: 12.00-14.00] Menyusun pointer Depdiknas untuk Dewan TIK Nasional. Pointer diarahkan kepada Sumber Daya Komputasi dan Sumber Daya Manusia untuk TIK Pendidikan.

Selasa, 13 Mei 2008
[R. Tekkom, Pustekkom Lantai 3: 09.00-17.00] Melengkapi TOR Pengembangan Sistem Jaringan Internet dan TOR Pengembangan dan Pemeliharaan Infrastruktur Jaringan Online dengan Data Pendukung dan Revisi RAB.
[Wisma Handayani, Depdiknas Cipete: 19.00-22.00] Membahas Pengelolaan Jardiknas bersama Tim Admin (WAN) Jardiknas, Admin LAN-LAN Depdiknas (Gedung A, B, C, D, dan E Senayan serta F Cipete), Admin LAN Pusat-pusat (Pusat Bahasa | Pusat Grafika Indonesia | Pusat Informasi dan Humas | Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai | Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani | Pusat Perbukuan | dan Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan).

Rabu, 14 Mei 2008
[R. Kapus, Pustekkom Lantai 2: 10.00-22.00] Menyiapkan sajian Pemanfaatan TIK dalam Pendidikan (e-Learning) oleh Pustekkom dan Keynote Depdiknas untuk Semiloka "Teknologi Maju untuk e-Pembelajaran" dalam Rangka 100 Tahun Kebangkitan Nasional di Ballroom Balai Kartini, Jakarta. Semiloka ini diselenggarakan atas kerjasama Intel Corporation dan Pustekkom Depdiknas.

Kamis, 15 Mei 2008
[Balai Kartini, Jakarta: 09.00-12.00] Menghadiri Semiloka "Teknologi Maju untuk e-Pembelajaran" dalam Rangka 100 Tahun Kebangkitan Nasional di Ballroom Balai Kartini, Jakarta yang dihadiri oleh Dr. Craig R. Barrett (Chairman Intel Corporation), Menko Kesra, Mendiknas, dan Menkominfo.
[R. Rapat Pustekkom, Gedung C Lantai 2: 14.00-16.00] Membahas perkembangan sistem Program Kerja (Online Report) Sekretariat Jenderal Depdiknas bersama Tim Pengembang Aplikasi Program Kerja, Tim Admin Jardiknas dan KaPustekkom.
[Mutiara Ballroom 2, JW Marriot Hotel: 19.00-21.00] Memenuhi undangan Dinner Party dari Intel Corporation bersama Intel World Ahead Partners.
[Hotel Grand Jaya Raya, Cipayung, Bogor: 22.30-24.00] Bersama guru-guru SMK Penyusun Model KTSP SMK/MAK (2006) menata kembali spektrum dan meng-up-date kompetensi pendidikan kejuruan yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembinaan SMK.

Jum'at, 16 Mei 2008
[Hotel Grand Jaya Raya, Cipayung, Bogor: 08.00-12.30] Menata kembali spektrum dan meng-up-date kompetensi pendidikan kejuruan program keahlian Multimedia melalui telaah KTSP dan perkembangan teknologi terkini.
[Ruang Yudhistira, Kantor Menko Perekonomian: 14.15-16.15] Membahas Sewa Bandwidth Jardiknas secara Multiyears bersama Asdep Telematika & Utilitas (Menko Perekonomian), Tim DeTIKNas, Pustekkom (Depdiknas), Dit Anggaran II (Depkeu), Dit PNBP (Depkeu), Dit e-Government (Depkominfo), dan Biro Perencanaan (Depkominfo).
[Hotel Grand Jaya Raya, Cipayung, Bogor: 18.00-24.00] Menyunting Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) program keahlian Multimedia.

Sabtu, 17 Mei 2008
[Hotel Grand Jaya Raya, Cipayung, Bogor: 08.00-12.30] Memfinalisasi Spektrum, Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar program keahlian Multimedia SMK.
[R. Tekkom, Pustekkom Lantai 3: 15.30-22.00] Menyusun Draft Report e-Pendidikan 2008 untuk Dewan TIK Nasional.


Kamis, Mei 08, 2008

Keynote Speech Mendiknas di Microsoft Government Leader Forum (GLF) Asia Pacific 2008


Keynote Speech

By

H. E. Prof. Dr. Bambang Sudibyo, MBA.
Minister of National Education
Republic of Indonesia

In Microsoft Government Leader Forum (MGLF)
Asia Pacific 2008

Jakarta, 8 May 2008


Ladies and Gentlemens,
Participants of Microsoft Government Leader Forum Asia Pacific 2008
Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh
May God Bless Us All


Regarding the mandate of the 4th UUD'45 Chapter XIII Amendment, regarding Education and Culture, Paragraph 31 Verse (1) that “All Citizen has the right to get Education”, and also emphasized at Verse (2) that “All Citizen have the obligation to have a basic education and the government has to finance this”. Furthermore, the government which in this case is the Ministry of Education of Indonesia
has the obligation to give the chances to all citizens to get the education as great as possible.

Education is a matter of chance given, because basically all human has the same potential without looking at the social status, economy or even cultural. If they get the chance, some or even all the potential they have can be very valuable.

But, looking at the size of geo politic map of Indonesia which consist of 33 provinces, 456 regencies/cities, 5,260 sub districts, and 62,800 villages which spread on 17,508 islands, in between of oceans and straits which cover 2/3 of all areas. Which from that there are 247 million of the resident, consist of 51 million of students, 2.7 million teachers, 293 thousands schools, 4.4 million university students, 300 thousands faculties, and 2,700 universities level. Consequently there will be a strategic plan needed of national education which should involve all the national education, at the capital, provinces, or even the regencies/cities to sub districts level.

Therefore to answer all the challenges and barriers that we are facing, through the National Education Strategic Plan of year 2005-2009, Minister of Education of the Republic of Indonesia has determined 3 pillar of wisdom: (1) Expansion and equity of education access; (2) Improvement of quality, relevance, and competitiveness of education; (3) Strengthen of governance, accountability and public image of education.

In the mean time, we are living in 21st century where globalism happening as indicated by convergence of ICT which allows everybody to become their own individual writer, to access writing material from all over the world, and working together, regardless of distance among them. Everything is in digital format.

The competition takes place in more individual rather than among countries or companies. They even not only can compete with others in this planet, but also work and collaborate together.


Ladies and Gentlemen

One initiative that the Ministry believes to contribute to solve an education challenge (access and quality) and in order to prepare Indonesia to compete globally in this 21st century is the maximum use of Information and Communication Technology (ICT). With its ability to overcome time and space constraint, the utilization of ICT can serve as:

1. Provide access to quality education for all Indonesian people.

2. Equip individual with technology and media literacy, effective communication, critical thinking, problem solving, dan collaboration, to prepare individual to compete and collaborate globally.

This is in line with the commitment made during World Summit on the Information Society (WSIS), sponsored by International Telecommunication Union (ITU) that by year 2015, Indonesia must at least:

- Connect minimum half of its primary, secondary and tertiary education institution through ICT,

- Connect minimum half of its research center,

- Use education curriculum that meets the challenge of information society faced in accordance to national context.

- Achieve 50% of national e-literacy.


Ladies and Gentlemen

To reach maximum use of ICT in education, Ministry of National Education agree explore ICT in form of; the full utilization of network for access to all, to develop content and enrich the teaching and learning experience, and build solution for administration and content management as part of good governance initiative.

To provide wide access to education, Ministry of National Education of the Republik of Indonesia fully utilize communication network available in the country. The project has been start since 2006 under the flagship name of national education Network - Jardiknas (Jaringan Pendidikan Nasional) using fiber optic, cable, radio, VSAT-IP/Broadband, and VSAT/SCPC.

Until end of 2007, Jardiknas has connect of more than education office (OfficeNet) 865 nodes; school (SchoolNet) 10.000 nodes; Higher Education (INHERENT) 319 nodes. Higher Education (Inherent) consists of 83 State Universities, 200 Private Universities and 36 distance learning units of Open University, which serve total 60% of student population. Currently, Jardiknas is considered as the widest network in Indonesia and become one of the 7 Flagships of National ICT Boards.

In year 2009, Jardiknas is expected to reach, 1.489 nodes for Higher Education (55% of total universities), 27.297 nodes for school (almost all Senior Secondary School, all Vocational School and 47% Junior Secondary School) and 10.000 nodes for StudentNet, TeacherNet and LectureNet.

With the average number of computer reach 40 unit office zone, 200 unit in higher education zone, 40 unit in school zone, dan 1 unit in personal zone, around 1,43 million computers will be connected in this network by 2009.

With the capacity (bandwith) of Jardiknas that will reach 3.9 Gbps (Giga Bit per second), and with the capacity of data center storage that will reach 15 TB (Terra Byte) by 2009, Jardiknas can handle about 50.000 modules. will therefore be able to handle the contents of 2.000.000 modules, if it is in the form of text and graph with the average of 5 to 50 MB per module. However, if the contents are in the form of video with the duration of 30 minutes and with the average of about 200 MB per module,

To serve 39.715 nodes connections and 1.43 million users, a good organization management is required. Therefore, in addition to the central management, every educational office (province and districts/cities) will be handled by minimally 4 (four) officers: 1 Person In Charge, 1 Coordinator, 1 Technician, and 1 Helpdesk Technician.

For this reason, it is imperative for MOE to guard, secure and use the largest intranet in the country through international standard multilevel and sustainable training.


Ladies and Gentlemen

National Education Network as content provider for e-administration has been fully utilize for inter zone communication and data sharing of transparent, accountable and real time performance report. E-administration using Management Information System consist of 14 different application to provide application for (1) Finance, (2) Planning, (3) Human Resources, (4) Government Property, (5) School Rehabilitation, (6) Internal Control, (7) Student, Teacher and School Database, (8) Secretariat General, (9) Inspectorate General, (10) Research and Development Services, (11) Higher Education, (12) Quality Improvement of Teachers and Education Staff, dan (14) Informal and Non-Formal Education. The so called MOE MIS is aim to strengthen Ministry of National Education’ Decision Support System.

In addition, National Education Network or Jardiknas is served as a vehicle to disseminate national policy on education namely on National Examination (Ujian Nasional), Subject Matter based Curriculum (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, KTSP), Educational Institution, Teacher Certification and others.

As content provider, Jardiknas provide access for online transaction and science transformation through online tutorial, clearing house for exam material, online testing, Smart School, Digital Library, Research Network, and Video Conference services under Distance Learning Project.

As part of the effort to enrich the content, the Ministry welcomes the initiative from Curriki and Skool’s Intel to be available through Jardiknas for all the users.


Ladies and Gentlemen

To strengthen ICT management in Ministry of National Education and provide better services of Jardiknas, several programs have been underway in this 2008 fiscal year. This ICT’ program development and utilization for basic education teaching and learning process include: (1) The development of national ICT Master Plan which include the preparation of ministerial decree on the use of e-education, action plan and budget proposal. (2) setting up a Government Interoperability Framework/GIF which consist of: study on interconnectivity, providing learning content, e-Book application development, and e-Bursa application. (3) Preparing Public Service Standard for government institution which include: IT Governance manual book and ICT management to increase Jardiknas services. And (4) the development of Jardiknas Control System and Services, in form of: Data Center’ procurement and installation, Network Operating Center (NOC), Master Control Unit (MCU) for Video Conference, additional Video Conference, and improving network security system. services

By strengthening this ministry’ ICT governance, bureaucracy, coordination, and consolidation between Ministry of National Education and its regional offices in 33 provinces, 456 cities/regencies, and 216 MOE units can be more effective and efficient.

The Jardiknas project develops also E-Book for content provider. Project E-Book is considered as a form of reformation in publishing. Ministry buys the rights from writers or publishers to be uploading it and make it available for free thorough Jardiknas. The downloaded book can be print, distribute and publish or even sell with the price no more than highest distribution price (Harga Eceran Tertinggi, HET) of Rp 4.500 to Rp 14.000 (US$ 0,5 – 1,0).

In this August 2008, Ministry of National Education plan to acquire the rights of more than 250 titles. With this initiative, book can be available in more affordable price.

As part of this initiative, MOE also initiate a clearing house project for science paper under the project of e-Bursa. E-Bursa is a knowledge center where people can share knowledge in better, fair and trusted way. With this project, writer and researcher can be motivated to produce a quality scientific paper, which in return can inspire others to share and take benefit of the science and technology. 7 world class universities and 4 state universities member of National ICT Committee and several association in education will take part in this initial stage.

To support the leadership in making the right decision, the ministry also develops an integrated solution as part of Decision Support System (DSS). The system will support leadership with accurate and real time data which cover data and information on MOE policy, direction, and Online Report System. Through this system, a transparent, accountable, and real-time governance of MOE can be achieved.


Ladies and Gentlemen

In addition to National Education Network (Jardiknas) to provide education stakeholder with transparent, accountable and quality education, Ministry aired a 24 hours learning material through its own operate television services, called Televisi Edukasi (TVE) in 2004. TVE broadcast through satellite to reach outer area of Indonesia using satellite disc (TVRO), national TV, local TV, dan cable TV, in schools, higher education, and home.

Content material covers 4 segments of education, namely (1) Formal, (2) Non-Formal, (3) Informal, and (4) education information with its interactive program to prepare students in facing national examination, such as Bincang Cerdas (Smart Discussion), Kreatifnya Anak Indonesia (Creative and Smart Indonesia Children), English Corner, e-Flash, and periodic quiz of Kita Harus Belajar (Ki Hajar), interactive program of Math, English, and Bahasa Indonesia. The programs are also available in disc format so viewers in remote are can follow the program. Since 2006, the ministry has distribute of more than 67.618 TV units, 27.483 DVD Player, 17.148 satellite disc (TVRO) with 1.641 Generator for underserved are where electricity is not available. For 2008 fiscal year, another 1 channel dedicated for teacher will be available to accelerate the process of improvement of teacher’s qualification, competency, and certifications.


Ladies and Gentlemen

In 2007, the government allocated budget of Rp 892,4 Milyar (US$ 94 million) or 2,03% from total education budget for ICT portion and for this 2008, the number increase to Rp. 1,08 Trilyun (US$ 114,6 million).

In order to provide more access to the network of national Education Network and TVE down to the rural area, MOE invite Ministry of ICT to work closely to create a more conducive environment for technology and telecommunication provider to take part. Parallel to it, Ministry of Energy and Mineral Resources as also been invited to accelerate the extend of electricity network by inviting private partnership and national provider.

In order to make an affordable access, Ministry of Education invite private institution to work hand in hand under private and public partnership to ease government burden in proving a more affordable and reachable access.

We hope, through this program, all citizens can earn their rights to a better education as stipulated in Article 31 of 1945 National Law.

In closing, I would like to invite all the participants to use this forum as our global vehicle to build a 21st Century education through the use of smarter, qualified and manner ICT.


Wassalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh

Jurnal @ Pustekkom: Minggu XLVIII (05.2008)


Senin, 5 Mei 2008
[R. Bidang TK Dikmenti, Gedung C Pustekkom: 08.00-11.00] Merevisi Draft 2 Keynote Depdiknas untuk Microsoft Government Leader Forum (MGLF) Asia-Pacific 2008.
[R. Bidang TK Dikmenti, Gedung C Pustekkom: 12.00-20.30] Menilai dokumen-dokumen teknis peserta tender Pekerjaan Jasa Konsultasi Jasa Konsultasi Pengembangan Panduan IT Governance.

Selasa, 6 Mei 2008
[R. Subdis SMA, Dinas Dikmenti DKI Jakarta: 10.00-12.30] Bersama Kasubdis SMA, Kasi Kurikulum SMA, Kabid TK, dan Kasubbid TI membahas rencana program kerjasama antara Pustekkom dengan Dinas Dikmenti DKI Jakarta, khususnya dalam program Jardiknas.
[R. Rapat Pustekkom, Depdiknas Gedung C Lantai 2: 13.30-17.30] Me-review dan merevisi Draft 3 Keynote Depdiknas untuk Microsoft Government Leader Forum (MGLF) Asia-Pacific 2008 (English version).
[R. Rapat Pustekkom, Depdiknas Gedung C Lantai 2: 17.45-18.00] Mencetak dan menyerahkan Draft 3 Keynote Depdiknas untuk Microsoft Government Leader Forum (MGLF) Asia-Pacific 2008 (English version) kepada Sekretariat Mendiknas.
[R. Rapat Pustekkom, Gedung C Lantai 2: 21.00-22.00] Bersama Kabid TI, Kasubbid TK, dan Tim Intel Indonesia membahas persiapan hosting dan implementasi aplikasi web kelas kolaboratif "Skool" dan Pelatihan Pemanfaatan TIK Intel Teach.

Rabu, 7 Mei 2008
[R. Bidang TK Dikmenti, Gedung C Pustekkom: 09.30-12.00] Me-review dan merevisi draft surat untuk Menkeu tentang Sewa Bandwidth dan Kelengkapannya dengan Tahun Jamak (Multi Years Contract) mulai 2008-2010.
[R. Bidang TK Dikmenti, Gedung C Pustekkom: 13.00-15.00] Mengundang Kepala BPTP (Balai Tekkom) Provinsi Jawa Barat, 2 orang Pendamping Jardiknas, dan Tim Jardiknas Pusat untuk Rapat Koordinasi Jardiknas Jawa Barat di Pustekkom hari Kamis, 8 Mei 2008.
[R. Bidang TK Dikmenti, Gedung C Pustekkom: 16.00-19.30] Menyusun TOR Pengembangan Sistem Jaringan Internet dan TOR Pengembangan dan Pemeliharaan Infrastruktur Jaringan Online.

Kamis, 8 Mei 2008
[R. Bidang TK Dikmenti, Gedung C Pustekkom: 08.00-11.00] Menyusun TOR Pengembangan Sistem Jaringan Internet dan TOR Pengembangan dan Pemeliharaan Infrastruktur Jaringan Online.
[R. Rapat Bidang TK Dikmenti, Gedung C Pustekkom: 11.00-13.30] Mem-pratinjau kondisi existing Jardiknas dan potensi pengembangannya di Provinsi Jawa Barat, kemudian membahas rencana 'dekonsentrasi' manajemen, program dan kegiatan Jardiknas di Provinsi Jawa Barat bersama Kepala BPTP (Balai Tekkom) dan Pendamping Jardiknas Provinsi Jawa Barat.
[R. Rapat Umum, Gedung C Pustekkom: 14.30-16.00] Bersama Kabag TU, Kabid-kabid, dan Kasubbid-kasubbid TI, TK dan TP membahas Penilaian Kinerja Unit Pelayanan Publik di Lingkungan Depdiknas yang akan dilaksanakan di Pustekkom. Rapat juga membahas antara lain janji layanan (komitmen) prima TV Edukasi dan Jardiknas serta Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang dikelola oleh Pustekkom.
[R. Rapat Bidang TI, Gedung C Pustekkom: 16.00-17.00] Bersama 2 anggota Tim Teknis menghitung, menjumlah, merata-rata, dan memeringkat nilai dokumen-dokumen teknis (1) Pekerjaan Jasa Konsultasi Jasa Konsultasi Pengembangan Panduan IT Governance, dan (2) Pekerjaan Jasa Konsultasi Penyusunan Action Plan TIK Depdiknas, Penyempurnaan Master Plan, dan Investment Plan.
[R. Bidang TK Dikmenti, Gedung C Pustekkom: 18.00-21.00] Melanjutkan penyusunan TOR Pengembangan Sistem Jaringan Internet dan TOR Pengembangan dan Pemeliharaan Infrastruktur Jaringan Online.

Jum'at, 9 Mei 2008
[R. Rapat Panitia Pengadaan Barang/Jasa, Gedung B Pustekkom: 10.00-11.30] Menyaksikan pembukaan dokumen harga (1) Pekerjaan Jasa Konsultasi Jasa Konsultasi Pengembangan Panduan IT Governance, dan (2) Pekerjaan Jasa Konsultasi Penyusunan Action Plan TIK Depdiknas, Penyempurnaan Master Plan, dan Investment Plan.


Rabu, Mei 07, 2008

Istilah dalam bidang Komputer dan Jaringan


Administrator Jaringan:
Sumber Daya Manusia yang memiliki keterampilan dan pengetahuan untuk menangani jaringan komputer dan sistem administrasi.

Aplikasi Perkantoran:
Perangkat lunak atau program komputer yang berfungsi untuk membantu pekerjaan berkaitan dengan administrasi dan perkantoran, seperti penyunting dokumen, pengolah data, pengolah bahan presentasi, dll.

Aplikasi Otomasi Fungsi Organisasi:
Perangkat lunak atau program komputer yang berfungsi untuk membantu pekerjaan berkaitan dengan fungsi administrasi yang bersifat otomatis dan terintegrasi dalam mengelola data serta informasi, seperti Sistem Informasi Keuangan, Kepegawaian, dll.

Aplikasi Multimedia:
Perangkat lunak atau program komputer yang berfungsi untuk memainkan data multimedia, yaitu suara, gambar, tulisan dan kombinasi diantaranya dalam bentuk film, musik, animasi, dll.

Aplikasi Anti Virus:
Perangkat lunak atau program komputer yang berfungsi untuk melindungi sistem operasi komputer dan aplikasinya dari program jahat berbentuk virus maupun kode programberbahaya lainnya.

Aplikasi Database:
Perangkat lunak yang digunakan untuk mengolah data terstruktur.

CIO (Chief Information Officer):
Pimpinan satuan kerja yang membawahi bidang teknologi informasi di suatu instansi.

Desktop Komputer:
Perangkat komputer personal yang ditempatkan diatas di meja kerja.

Distro:
Bundel atau kumpulan paket aplikasi dalam sistem operasi Linux, seperti Redhat, Suse, dll.

Dial Up:
Koneksi internet dengan menggunakan jalur telepon biasa (PSTN).

Freeware:
Aplikasi yang penggunaannya dapat dilakukan secara bebas, tidak terbatas oleh waktu dan biasanya ditujukan untuk penggunaan personal dan bukan komersial.

Internet:
Jaringan global yang menghubungkan banyak komputer di dunia.

Internet Dedicated/Leased Line:
Layanan akses internet baik domestik maupun internasional dengan menggunakan sambungan tetap.

DSL (Digital Subsriber Line):
Koneksi internet dengan menggunakan jalur telepon biasa yang memanfaatkan pembagian frekuensi suara dan data untuk menghantarkan data. Memiliki kecepatan diatas dial up.

Komputer Personal/Personal Computer (PC):
Perangkat komputer yang digunakan oleh perorangan

Laptop:
Perangkat keras komputer yang mudah dipindah-pindahkan karena bentuknya yang relatif lebih kecil dan ringan dibandingkan komputer Desktop.

Local Area Network (LAN):
Jaringan komputer di dalam suatu lingkungan yang terbatas, seperti di dalam satu gedung kantor.

Open source:
Piranti lunak yang diperbolehkan untuk melakukan modifikasi, pengembangan lanjut dan pendistribusian secara bebas.

Portal:
Halaman dalam situs Internet yang berfungsi sebagai pintu masuk ke informasi di dalam web (Internet). Mis.: portal Depkominfo, merupakan pintu masuk ke semua informasi di departemen tersebut.

Proprietary:
Jenis aplikasi yang diikat oleh syarat-syarat tertentu terutama aspek hukum dimana tidak diperbolehkan untuk melakukan modifikasi dan pendistribusian secara bebas.

Satelit:
Wahana angkasa luar yang berfungsi untuk memantulkan signal komunikasi.

Share ware:
Jenis aplikasi yang berasal dari vendor tertentu yang ditujukan untuk penggunaan terbatas, dalam jangka waktu tertentu dengan fitur terbatas yang tidak melalui mekanisme pembelian, merupakan bentuk contoh/demo.

Sistem operasi/Operating System:
Piranti lunak atau program yang berfungsi untuk mengelola dan mendayagunakan komponen yang dimiliki oleh komputer dalam suatu sistem yang terpadu.

Stand alone:
Perangkat komputer yang tidak tersambung pada jaringan.

VSAT:
Very Small Apperture Terminal atau teknologi satelit yang memberikan koneksi data dan informasi.

Wide Area Network (WAN):
Jaringan komputer di lingkungan yang lebih luas, bisa berbeda area geografis.

Rabu, April 30, 2008

Jurnal @ Pustekkom: Minggu XLVII (04.2008)


Senin, 28 April 2008
[R. Rapat KaPustekkom: 09.00-12.00] Me-review draft Permendiknas tentang TIK Depdiknas bersama KaPustekkom dan Tim Jardiknas.
[R. Kabid. TP: 13.30-14.00] Membahas rencana Temu Karya Pengelola Pelatihan (Rekomendasi: Balai Tekkom), Pelatihan Pemanfaatan TIK dan Pelatihan Teknisi TIK (Jardiknas) di Pustekkom bersama Kabid TP dan PUMK TP.
[R. Rapat KaPustekkom, Gedung C Pustekkom Lantai 2: 14.00-16.00] Membahas perkembangan status Jardiknas meliputi Infrastruktur, Konten dan SDM serta Rencana Anggaran Jardiknas 2009 bersama KaPustekkom dan Tim Jardiknas.

Selasa, 29 April 2008
[R. Bidang TK Dikmenti, Gedung C Pustekkom Lantai 3: 09.00-12.00] Mempublikasikan Surat KaPustekkom Nomor 0734/A11/TP/2008 tanggal 28 April 2008 tentang Pelatihan Pemanfaatan TIK via mailing-list, fax dan pos kilat khusus.
[R. B5, Hotel Safari Garden Cisarua: 15.00-03.30] Menyusun RKS Sewa Bandwidth & Kelengkapannya untuk Jardiknas bersama Kabag TU, Pejabat Pembuat Komitmen, Panitia Pengadaan Barang/Jasa, dan Tim Jardiknas.

Rabu, 30 April 2008
[R. Rapat KaPustekkom, Gedung C Pustekkom Lantai 2: 11.00-13.00] Me-review Desain NOC, Data Center dan Call Center di Pustekkom bersama Kabag TU, Pejabat Pembuat Komitmen, Panitia Pengadaan Barang/Jasa, dan Tim Jardiknas.
[R. Rapat Panitia Pengadaan Barang/Jasa: 13.00-13.30] Membuka Dokumen Teknis Pekerjaan Jasa Konsultasi Penyusunan Action Plan TIK Depdiknas, Penyempurnaan Master Plan, dan Investment Plan bersama Panitia Pengadaan Barang/Jasa Pustekkom.
[R. Rapat Panitia Pengadaan Barang/Jasa: 13.30-14.00] Membuka Dokumen Teknis Pekerjaan Jasa Konsultasi Pengembangan Panduan IT Governance bersama Panitia Pengadaan Barang/Jasa Pustekkom.
[R. Bidang TK Dikdas: 14.30-16.00] Me-review Anggaran Jardiknas 2008, Rencana Anggaran Jardiknas 2009, dan Daya Serap Program & Kegiatan Jardiknas 2008 bersama Tim Administrasi Jardiknas.

Kamis, 1 Mei 2008
[R. Bidang TK Dikmenti, Gedung C Pustekkom Lantai 3: 12.00-21.00] Menilai
dokumen-dokumen teknis peserta tender Pekerjaan Jasa Konsultasi Penyusunan Action Plan TIK Depdiknas, Penyempurnaan Master Plan, dan Investment Plan.

Jum'at, 2 Mei 2008
[R. Rapat Pustekkom, Depdiknas Gedung C Lantai 2: 10.00-11.30] Menyusun point-point naskah Keynote Depdiknas untuk Microsoft Government Leader Forum (MGLF) Asia-Pacific 2008 di Shangri-La Hotel tanggal 8 Mei 2008
.
[R. Rapat Direktur Anggaran II, Depkeu, Gedung Dhanapala Lantai 14: 14.30-17.00] Bersama Kabid TK (Penjab Jardiknas) menjelaskan hasil kajian DeTIKNAs tentang Kontrak Sewa Bandwidth Jardiknas dan Kelengkapannya model Yearly Basis versus Multi Years Basis kepada Direktur, Kasubdit dan Kasi Anggaran II Ditjen Anggaran, Departemen Keuangan.

Sabtu, 3 Mei 2008
[R. Bidang TK Dikmenti, Gedung C Pustekkom Lantai 3: 11.00-15.30]
Merevisi naskah Keynote Depdiknas untuk Microsoft Government Leader Forum (MGLF) Asia-Pacific 2008.

22 April 2008 | Jam 14.00


Gedung C Pustekkom




















Alhamdulillah.. tepat pada hari Selasa tanggal 22 April 2008 jam 14.00 WIB
Tasyakuran pindah ruangan dari Gedung A ke Gedung C Pustekkom dilakukan secara bersahaja dan sederhana di Ruang Rapat KaPustekkom di lantai 2 gedung tersebut..
Tasyakuran yang dihadiri oleh KaPustekkom, Kabag TU, Kabid TI, Kabid TK, Kabid TP, dan jajaran eselon 4 Pustekkom ini dibuka dengan do'a, kemudian sambutan KaPustekkom yang kebetulan pada hari itu berulang tahun yang ke-48, dan acara ditutup dengan pemotongan nasi tumpeng serta ramah-tamah.

Aku bersyukur menjadi saksi sejarah dimulainya aktifitas kerja di Gedung C Pustekkom yang megah dan futuristik itu.. dan aku boleh bangga menjadi bagian dari kinerja Pustekkom.

Kini aku dapat menikmati kerja cerdas dan keras seraya tenggelam di dalam dinamika Jardiknas & TV Edukasi dari sebuah kubikal di sudut ruang Bidang TK Dikmenti yang berada di lantai 3 Gedung C yang aman dan nyaman..

Terima kasih Ya Allah..
Sungguh kerjaku adalah pengejawantahan cintaku padaMu..


Ciputat, 30 April 2008

Selasa, April 22, 2008

Jurnal @ Pustekkom: Minggu XLVI (04.2008)


Senin, 21 April 2008

[R. Rapat Pustekkom: 11.00-12.00] Membahas rencana Pelatihan TIK: 1. Pemanfaatan TIK (SMP/SMA/SMK/MTs/MA), 2. Teknisi TIK (LAN Depdiknas), 3. Teknisi TIK (WAN Jardiknas) dan 4. Intel Teach (SD/MI) bersama Pimpinan dan Staf Bidang Teknologi Pembelajaran (TP).
[R. Rapat Biro Kepegawaian: 17.00-21.00] Mempelajari konfigurasi INHERENT di dalam Proyek Jardiknas 2007 dan rasionalisasinya di Proyek Jardiknas 2008 bersama Tim Jardiknas, Tim INHERENT dan Tim DeTIKNas.

Selasa, 22 April 2008

[R. Program TVE: 10.00-15.00] Merevisi 4 draft Buku Panduan Pelatihan: 1. Pemanfaatan TIK, 2. Teknisi TIK (LAN Depdiknas), 3. Teknisi TIK (WAN Jardiknas) dan 4. Intel Teach.
[R. Serba Guna, Gedung Pustekkom Lantai 2: 20.00-21.00] Menyaksikan penandatangan Kontrak Kerjasama Sewa 2 Transponder Satelit untuk TV Edukasi dan Internet 4 Mbps antara PT Telkom Indonesia dan Pustekkom Depdiknas.

Rabu, 23 April 2008

[
Ditjen Anggaran II, Gedung Danaphala: 11.00-12.30] Memaparkan advantage Perjanjian Kerja Sama (PKS) Jardiknas pola multiyear (3 tahun) secara teknis melalui studi kasus dan komparasi dengan pola reguler (1 tahunan).
[R. Rapat Dit. Akademik Dikti, Gedung D Lantai 7: 14.00-16.00] Membahas perkembangan dan rencana implementasi e-Bursa di Jardiknas bersama Tim Dikti, Tim ITB dan Tim Jardiknas.

[Hotel Mirah Bogor: 20.00-24.00] Menyusun program dan kegiatan Pustekkom & 3 (tiga) Balai Pengembangan Media tahun 2008 bersama Pejabat & PUMK Pustekkom serta Narasumber dari Ditjen Anggaran Depkeu & Biro PKLN Depdiknas.


Kamis, 24 April 2008

[
Hotel Mirah Bogor: 08.00-11.00] Menyusun program dan kegiatan Jardiknas berdasarkan RKP Pustekkom tahun 2009 bersama Pejabat & PUMK Pustekkom serta Narasumber dari Biro Umum & Biro Hukum dan Organisasi.
[Hotel Atlet Century Park: 12.00-16.00] Membahas mekanisme pelaksanaan kegiatan bersama AUSAid dengan Depdiknas bersama Tim AUSAid, Tim Biro PKLN dan Tim Pustekkom.

[Hotel Atlet Century Park: 18.00-22.00] Mengkaji Performansi Backbone dan Service Level Guarantee (SLG) Telkom bersama Tim Jardiknas.

[Hotel Mirah Bogor: 23.00-00.30] Mempresentasikan dan me-review anggaran program Jardiknas tahun 2009 bersama Pejabat & PUMK Pustekkom.


Jum’at, 25 April 2008

[R. Rapat Lantai 2 Gedung Pustekkom: 10.15-11.45] Menjelaskan Lingkup Pekerjaan & Spesifikasi Jasa Konsultasi Penyusunan Action Plan TIK Depdiknas, Penyempurnaan Master Plan, dan Investment Plan kepada para peserta lelang dalam kegiatan aanwizing bersama Tim Lelang Pustekkom.

[R. Rapat Lantai 2 Gedung Pustekkom: 14.00-15.00] Menjelaskan Lingkup Pekerjaan & Spesifikasi Jasa Konsultasi Pengembangan Panduan IT Governance kepada para peserta lelang dalam kegiatan aanwizing bersama Tim Lelang Pustekkom.


Minggu, April 20, 2008

J A R D I K N A S


Misi Proyek Jardiknas


Jardiknas merupakan salah satu terobosan strategis penyediaan infrastruktur & konektifitas jaringan skala nasional sebagai “Layanan Dasar” pembangunan TIK untuk pendidikan nasional.
Peran Jardiknas sangat penting dalam upaya pemerintah untuk melaksanakan integrasi, efisiensi dan efektifitas penyediaan konektifitas TIK yang relatif murah dan terjangkau bagi masyarakat pendidikan.

Peran TIK sebagai salah satu “Alat” (tool) pendukung utama penerapan 3 pilar kebijakan strategik pendidikan nasional:

1. Pemerataan akses pendidikan
2. Peningkatan mutu pendidikan

3. Peningkatan akuntabilitas pendidikan

Faktor utama pembangunan TIK untuk pendidikan nasional:
1. Komitmen terhadap kebijakan

2. Penyediaan infrastruktur dan konektifitas

3. Pengembangan konten/materi yang tepat
4. Peningkatan pemahaman dan kemandirian SDM


:: Historis Proyek Jardiknas ::

TAHUN 2006

Intranet Jardiknas (Jejaring Pendidikan Nasional)
1. DIKMENJUR: 464 Lokasi Kantor institusi di Lingkungan Depdiknas

2. INHERENT (Indonesia Higher Education Network): 33 Nodes Perguruan Tinggi berbasis Dedicated Line (Clear Channel)



INHERENT 2006

Koneksi clear channel dengan Media Fiber Optic, Radio GMD dan VSAT dan memiliki Redundant Link dengan mekanisme Self Healing Ring.
Terdiri atas 3 kelompok konektivitas yaitu :
1. Advanced Network - Bandwidth STM-1 (155 Mbps), menghubungkan 7 Nodes di Pulau Jawa.

2. Medium Network - Bandwidth 8 Mbps, menghubungkan 21 PTN di luar Pulau Jawa.

3. Basic Network - Bandwidth 2 Mbps, menghubungkan 4 PTN di luar Pulau Jawa.

Masa kontrak berakhir pada tanggal 31 Desember 2006.


DIKMENJUR 2006

Ruang lingkup layanan:
1. Akses koneksi ke internet Global 50 Mbps dan IIX 100 Mbps.
2. Koneksi Link VPN IP MPLS di 464 lokasi kantor DEPDIKNAS, terdiri atas:
- Departemen Pendidikan Nasional: 3 lokasi
- Dinas Pendidikan Provinsi: 33 lokasi
- Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota: 410 lokasi
- PPPPG: 2 lokasi

- Sanggar Kegiatan Belajar (SKB): 10 lokasi

- BPPLSP: 5 lokasi
- LPMP: 1 lokasi
Masa kontrak berakhir pada bulan April 2007.


Kontrak 2006


1. Jumlah Lokasi:
a. Inherent 33 lokasi | b. Jardiknas (Dikmenjur) 464 lokasi
2. Jumlah Bandwidth: 1.764.000 Kbps

3. Akses Internet: a. Internasional 50 Mbps | b. Nasional 100 Mbps
4. Jumlah NOC: -
5. Call Center: -

6. Bandwidth Management: tidak ada
7. Security Management: tidak ada
8. Nilai Proyek: Rp. 62,968 M
9. Jangka Waktu:

a. Inherent (5 bulan) = Agustus - Desember 2006

b. Jardiknas (6 bulan) = Oktober 2006 - Maret 2007



TAHUN 2007

1. Pengadaan Jasa Sewa Bandwidth Jardiknas & Kelengkapannya – Paket Nasional (INTRANET)
2. Pengadaan Jasa Sewa Bandwidth Jardiknas & Kelengkapannya – Paket International (INTERNET)
Proyek JARDIKNAS Tahun 2007 merupakan integrasi dan pengembangan dari 2 proyek yang sudah dilaksanakan di Tahun 2006 yaitu DIKMENJUR dan INHERENT.


JARDIKNAS 2007

- Telah terkoneksi 1014 lokasi yang merupakan integrasi INHERENT 2006 dan JARDIKNAS 2006 dan lokasi tambahan.

- Keseluruhan lokasi terintegrasi dalam 3 NOC (2 diantaranya di lokasi TELKOM)

- Penyediaan Link 2 x 100 Mbps ke Open IX
- Penyediaan link internet intemasional 2 x 50 Mbps (TELKOM) dan 1 x 100 Mbps (INDOSAT)

- Penyediaan Call Center (IN Number 500-005)
- Jasa Transfer Resources ½ Blok IP Publik Kelas B (32.168 IP)


Kontrak 2007


1. Jumlah Lokasi: a. Inherent 40 lokasi | b. Jardiknas (Biro PKLN) 853 lokasi | c. Non-Inherent 121 lokasi
2. Jumlah Bandwidth: 1.884.592 Kbps
3. Akses Internet:
a. Internasional 200 Mbps (STIX 50 Mbps | HK 50 Mbps | USA 100 Mbps) | b. Nasional 200 Mbps (2x100 Mbps)
4. Jumlah NOC: 3
(NOC Telkom Jakarta | NOC Telkom Surabaya | NOC Depdiknas Senayan)
5. Call Center: 2 (Biro PKLN Jakarta & Polinema Malang)
6. Bandwidth Management: tidak ada

7. Security Management: tidak ada
8. Nilai Proyek: Rp. 105,3 M
9. Jangka Waktu:

a. Paket Nasional - Intranet (5 bulan + Amandemen 1 bulan) = Oktober 2007 - Maret 2008

b. Paket Internasional - Internet (6 bulan) = Oktober 2007 - Maret 2008



TAHUN 2008

SPEEDY SCHOOLNET 2008

(Proyek yang Sedang Dikembangkan)

- Layanan akses data menggunakan infrastruktur Speedy, dengan akses informasi ke Jaringan Jardiknas.
- Bandwidth 384/64 Kbps, Unlimited Usage, satu cloud dengan VRF Jardiknas, penggunaan IP Private (IP Jardiknas).

- Permintaan DEPDIKNAS: Tarif khusus dan berlaku nasional.




Sumber:
Project Jardiknas | Telkom Solution | Business Partner

Jumat, April 18, 2008

Jurnal @ Pustekkom: Minggu XLV (04.2008)


Senin, 14 April 2008
[Wijayakusuma 11 Kebonagung, 06.00-09.00] Merivisi dan menyusun Data-data pokok Pelatihan Pemanfaatan TIK, Renumerasi Tim Jardiknas Provinsi-Kabupaten-Kota, SchoolNet 15K, Sosialisasi & Pelatihan Jardiknas tahun 2008.

Selasa, 15 April 2008
[R. Rapat Pustekkom: 13.00-15.00] Bersama Tim Teknologi Pembelajaran merevisi program dan anggaran kegiatan Pelatihan Pemanfaatan TIK dan Pelatihan Teknisi TIK tahun 2008.
[R. Rapat Pustekkom: 15.00-17.00] Bersama Tim Teknologi Komunikasi merevisi program dan anggaran kegiatan Pelatihan dan Sosialisasi Jardiknas tahun 2008.
[Boardroom 3, Hotel Atlet Century Park: 19.00-22.00] Bersama Manajemen Pustekkom, Manajemen Telkom, Tim Jardiknas, dan Tim Unit Enterprise Telkom Regional II Jakarta membahas status sewa intranet dan internet Jardiknas serta potensi addendum kontrak 2007.
[Boardroom 3, Hotel Atlet Century Park: 22.00-24.00] Bersama Tim Ahli Depkominfo, DeTIKNas, dan Tim Teknis Jardiknas menganalisis kebutuhan bandwidth intranet dan internet untuk 1.014 nodes serta puluhan ribu unit komputer yang berada di dalam jejaring lokalnya.

Rabu, 16 April 2008
[R. Rapat Bidang TI, Pustekkom: 10.00-12.30] Bersama Kabid TI dan Tim Pelatihan membahas dan menyusun program serta desain kegiatan Pelatihan Pemanfaatan TIK 2008.
[R. Rapat Dit. Akademik Dikti, Gedung D Lantai 7: 14.00-16.00] Bersama Direktur Akademik, KaPustekkom, Tim Ahli dari Depkominfo, Tim Ahli DeTIKNas, Tim Ahli Fasilkom UI, dan Tim Pengembang ITB membahas 'Roadmap Pengembangan e-Bursa'.
[R. Rapat Pustekkom, Gedung C Lantai 2: 16.30-21.00] Bersama KaPustekkom, staf Perencanaan, Keuangan, Bidang TI, Bidang TK, dan Bidang TP menyusun Anggaran Pustekkom Tahun 2009 dengan konsentrasi kepada Jardiknas dan TV Edukasi.

Kamis, 17 April 2008
[Hotel Plasa Tegal: 11.00-12.00] Mendampingi KaPustekkom dalam presentasi Jardiknas di acara Seminar Computer Competition Tegal 2008.
[Dinas Pendidikan Kota Tegal: 13.00-15.30] Mendampingi KaPustekkom, Kepala Dinas Pendidikan Kota Tegal, dan Kepala Dinas Pendidikan Kab. Tegal dalam pertemuan dengan Kabid. Koordinator ICT, dan MKKS Kota/Kab. Tegal.
[Hotel Bahari Inn, Kota Tegal: 16.00-18.00] Mendampingi KaPustekkom dalam pertemuan dengan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah.
[Resto Pesona Bahari, Kota Tegal: 19.00-21.00] Mendampingi KaPustekkom dan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah dalam acara pembinaan dengan Kepala SMK se-Kota Tegal.

Jum'at, 18 April 2008
[SMKN 7 Semarang: 08.00-10.00] Mensosialisasikan Jardiknas dan TVE untuk jajaran pendidikan di Kota Semarang.