Minggu, September 23, 2007

Jurnal Hari II | Korea: Senin, 17 September 2007


Gwangju Design Center
(GDC)


Alhamdulillah..cuaca di hari kedua ini (Senin, 17 September 2007) sangat cerah, badai taifun yang kemarin mengakibatkan hujan sepanjang hari di Kota Gwangju telah bergerak kea rah Kota Seoul. Semua anggota tim dalam keadaan sehat walafiat, tetap semangat dan kuat menjalani ibadah puasa meskipun waktu puasanya lebih panjang 1 jam dari waktu puasa di tanah air.

Hari kedua ini kami mendapat kesempatan ‘emas’ untuk mengunjungi Gwangju Design Center (GDC: www.gdck.org). Tim diterima langsung oleh Mr Seo Hyung-Sub (Direktur Tim Manajemen dan Bisnis). Tim kita diajak berkeliling gedung GDC untuk menyaksikan ruang peraga karya peserta diklat Desain Keramik yang merupakan tugas akhir partisipan diklat dari Korea dan Desain Produk yang merupakan tugas akhir partisipan diklat dari Jepang.


Dari pengamatan kami, apa yang mereka desain dan kreasikan betul-betul orisinal, baru, unik, dan detail. Sebelum berkunjung ke lantai 6 yang terdiri dari studio-studio desain Animasi, 2D, 3D, Cetak, Web, dsb, kami disajikan video profil GDC yang menceritakan sejarah, visi, misi, tujuan, dan layanan GDC bagi warga dan industri di Kota Gwangju pada khususnya dan Korea pada umumnya di. GDC yang baru diresmikan pada tahun 2006 ini berani mengklaim bahwa lembaga ini sebagai design center terbaik di Korea.


Di akhir pemutaran video profil tersebut, kami menanyakan: apakah GDC ini dapat menerima pelatihan/magang bagi mahasiswa yang menekuni game technology dan animasi? Ternyata pihak GDC bersedia menerima sekitar 20 mahasiswa Indonesia untuk mengikuti pelatihan/magang pada bulan Maret-Mei 2008 dengan sejumlah syarat diantaranya: ada MoU antara Depdiknas dengan Walikota Gwangju, ada silabus atau kurikulum yang berlaku untuk bidang desain produk dan media, dan ada kesanggupan pihak Depdiknas untuk menanggung biaya transportasi, akomodasi dan konsumsi bagi mahasiswa yang akan dilatih/dimagangkan di GDC. Secara prinsip skema biaya pelatihan dapat ditanggung oleh pihak Korea cq GDC. Menurut kami, kesempatan ini patut ditindaklanjuti. Pihak GDC secara eksplisit mengundang Depdiknas cq Biro PKLN untuk menghadiri Gwangju Binneale 2007 yang akan berlangsung pada bulan November yang akan datang, pada kesempatan ini Walikota Gwangju dan pejabat GDC akan meluangkan waktu untuk menjalin kerjasama melalui MoU dan hal-hal lain yang akan mendukung percepatan transformasi game technology di Indonesia.


Seperti konsep technopark pada umumnya, di GDC juga memiliki fasilitas studio desain untuk pelatihan dan sejumlah kantor representasi industri-industri desain produk dan media yang dilengkapi dengan perpustakaan yang cukup lengkap dan mutakhir.


Beberapa studio yang sempat kami kunjungi adalah studio desain produk kemasan dan desain animasi, di kedua tempat itu hanya terlihat 3-4 orang saja yang secara tekun mendesain masing-masing produk dan animasi. Khusus di studio animasi, meskipun tidak sempat berdiskusi tentang animasi dengan animator-nya, namun kami sempat ‘memotret’ apa saja yang ada di meja seorang animator dan apa saja yang telah mereka hasilkan, baik dalam wujud komik maupun film.


Singkat kata, kunjungan kami di Gwangju Design Center (GDC) ini sangat memuaskan karena akhirnya terjadi komitmen kedua belah pihak untuk saling mencerdaskan.


Gamsa hamnida.. terima kasih



Korea - Gwangju, 17 September 2007

Jurnal Hari I | Korea: Minggu, 16 September 2007


Gwangju ACE Fair 2007


Alhamdulillah, setelah menempuh penerbangan KE 628 selama 7 jam, akhirnya Tim Taskforce Game Technology Depdiknas mendarat di Bandara Internasional Incheon (Seoul) dengan selamat tepat pukul 06.40 waktu Korea (04.40 WIB). Kemudian Tim dengan dipandu oleh Ms Rose Lee (Tour Guide) bergegas ke Bandara Domestik Gimpo (Seoul) untuk melanjutkan penerbangan ke Gwangju pada pukul 10.10. Alhamdulillah, setelah menempuh penerbangan selama 50 menit yang ‘diselingi’ guncangan turbulansi di menit ke-40-an karena terkena ‘ekor’ taifun di jalur penerbangan yang dilewati KE 1303, akhirnya Tim berhasil mendarat di bandara Gwangju tepat pukul 11.00 waktu Korea. Kami beruntung karena semua penerbangan domestic setelah kami mengalami ‘pembatalan’ akibat taifun yang melanda sebagian besar wilayah Korea.

Sekitar jam 11.45 kami tiba di Mu Deung Park Hotel, kami tidak beristirahat terlalu lama karena jam 13.00 kami segera menuju lokasi “Gwangju Art Contents & Entertainment Industry Fair” (Gwangju ACE Fair 2007: www.acefair.or.kr) Kimdaejung Convention Center (KCC: www.kdjcenter.or.kr). KCC ini dibangun untuk mengenang jasa mantan Presiden Korea Selatan yang telah menerima Nobel Perdamaian atas kunjungan resmi kepada Presiden Korea Utara Kim Jong Il.


Salah satu yang menarik dari KCC adalah tempat untuk mengedukasi masyarakat Gwangju pada khususnya dan Korea pada umumnya terhadap perkembangan teknologi, seni dan budaya bertaraf internasional, dimana pengelola KCC akan merancang jadwal pameran tersebut dengan kreatif, inovatif dan ekonomis. Kami menangkap bahwa Presiden Kim Dae Jung ingin mendidik rakyatknya untuk menanamkan pentingnya pendidikan, inovasi teknologi dan standar produk yang laku pasar internasional. Dengan demikian pendidikan tidak hanya science to science tetapi pendidikan juga dapat menghasilkan suatu produktifitas yang dapat menghasilkan uang.


Gwangju ACE Fair 2007 yang diselenggarakan pada tanggal 13-16 September 2007 ini menggunakan pola eksibisi sistem baru berbasis ICT yang canggih, dimana name tag yang dikenakan oleh setiap visitor (pengunjung) telah ‘ditanami’ chip ID pengunjung yang apabila didekatkan ke gadget yang berada di setiap booth (stand) exhibitor maka secara otomatis data visitor masuk ke basis data perusahaan yang dikunjungi/dihampirinya sebagai ganti ‘kartu nama’. Biasanya visitor akan menerima sejumlah brosur, CD atau souvenir setelah ‘mengabsenkan diri’ di booth tersebut :)


Gwangju ACE Fair 2007 yang memakan hall seluas 9,072 m2 ini disponsori oleh Kementerian Kebudayaan & Pariwisata Korea, Komisi Penyiaran Korea, Asosiasi TV Kabel Korea, KOCCA, KIPA, dan Gwangju Design Center. Pameran ini diikuti oleh 168 perusahaan dimana 59 diantaranya merupakan perusahaan asing (Australia, China, Hong Kong, India, Indonesia, Japan, Mexico, Philippines, Russia, Singapore, Taiwan, Thailand, Turkey, dan USA), Indonesia diwakili oleh: Bali Film Center of Indonesia, CAM Solution, Mahaka Entertainment, dan Sinemart.


Gwangju ACE Fair 2007 yang menampilkan sejumlah bisnis dan industri Animation, Broadcast/Visual Media, Character, Cultural Contents, Design, Edutainment, Game, dan Independent Production ini memberikan catatan penting bagi program pengembangan game technology dan media kita, diantaranya: Porsi ‘art’ berbanding ‘technology’ adalah 70:30, penciptaan karakter sarat dan kuat dengan sentuhan seni sang ‘seniman’ game, setelah karakter terwujud maka proses generiknya dapat disempurnakan dan diselesaikan oleh teknologi komputer.


Seperti halnya ‘Hyundai’ menghadang ‘Honda-nya Jepang’ dan ‘Ford-nya USA’, karakter yang didesain oleh seniman-seniman animasi 2D dan game 3D Korea juga benar-benar khas, efektif dan siap ‘membendung’ laju karakter game Jepang dan USA. Alasannya nasionalistis, pasar produk game technology Korea harus berjaya di Korea, dicintai dan dibeli oleh rakyat Korea dengan penuh kebanggaan sebagaimana mereka membeli kendaraan dan gadget produk sendiri. Ternyata produk game Korea juga berterima dan sukses meraup keuntungan besar di dunia global melalui game online yang hebat selama ini, Game online di masa depan tidak lagi identik dengan PC, operator seluler yang saat ini berkompetisi ketat di jalur telekomunikasi akan melirik peluang bisnis mobile game online. Gadget murah-meriah dengan SIM card dan ‘voucher isi ulang’ khusus game-nya akan menjadi trend bisnis yang menggiurkan. Artinya game-game single player yang selama ini menjadi fitur mobile-phone nantinya akan kalah menantang dan atraktif dibanding mobile game online. Size doesn’t matter, jika kurang puas dengan layar gadget yang hanya seluas ‘lapangan’ 160x120-nya SmartPhone atau 320x240-nya PDA, maka dapat pula kita menikmatinya di ‘lapangan datar’ 1024x768-nya flat monitor.


Bisnis game (industri kreatif) di negara manapun selalu dikuatkan dan disuburkan oleh relasi harmonis antara industri game, penyiaran TV dan penerbitan komik/majalah serta merchandise.


Kita berharap teman-teman di ITB, ITS, Poli seni Yoyakarta, dan Poli Vedca makin bergairah untuk mengembangkan game di Indonesia, mulailah dengan mendorong mahasiswanya yang setiap 3 bulan bisa menghasilkan produknya untuk di-upload ke Media Jardiknas sehingga dapat saling mengkritik dan menyempurnakan. Demikian laporan hari pertama kami, semoga menjadikan inspirasi bagi kita semua.. mari kita kembangkan teknologi game pendidikan di bumi Nusantara ini dengan berbagai karakter yang khas Nusantara.


Gamsa hamnida... terima Kasih



Korea - Gwangju, 16 September 2007

Senin, September 17, 2007

Agenda Tim Taskforce Game Technology

Korea Selatan


Hari I: Sabtu, 15 September 2007

21.40 - 06.40 + 1: Penerbangan dari Jakarta ke Seoul (Incheon) dengan Korean Air KE 628

Hari II: Minggu, 16 September 2007
10.10 - 11.00: Penerbangan dari Seoul (Gimpo) ke Gwangju dengan Korean Air KE 1303
12.00: Check-in di Mu Deung Park Hotel, Gwangju
14.00 - 16.00: Kunjungan di "Gwangju Art Contents & Entertaintment Industry Fair".

Hari III: Senin, 17 September 2007
10.00 - 12.00: Kunjungan di "Gwangju Design Center".

Hari IV: Selasa, 18 September 2007
05.00 - 09.00: Perjalanan bus dari Gwangju ke Busan
11.00 - 13.00: Kunjungan resmi di Pusan National University (PNU)
16.00: Check-in di Nongshim Hotel, Busan

Hari V: Rabu, 19 September 2007
07.00 - 08.00: Penerbangan dari Busan ke Seoul (Incheon) dengan Korean Air KE 1402
10.30 - 12.05: Penerbangan dari Seoul (Incheon) ke Taipei (Taiwan) dengan Korean Air KE 691
13.00 - 14.00: Kunjungan budaya di Chiang Kai Sek Memorial Hall & President Building

16.00: Check-in di Cosmos Hotel, Taipei

Hari VI: Kamis, 20 September 2007
08.00 - 10.00: Kunjungan budaya di Martyr Shrine dan National Palace Museum
10.00 - 14.00: Kunjungan resmi di Lung Hwa University of Science and Technology

Hari VII: Jum'at, 21 September 2007
13.25 - 16.50: Penerbangan dari Taipei ke Seoul (Incheon) dengan Korean Air KE 692
18.00: Check-in di Riviera Hotel, Seoul


Hari VIII: Sabtu, 22 September 2007
08.00 - 12.00: Kunjungan budaya di Gyengbok Palace via Blue House
15.05 - 20.10: Penerbangan dari Seoul (Incheon) ke Jakarta dengan Korean Air KE 627

Selasa, September 11, 2007

Jurnal Konsultan: Minggu XVI [09.2007]


Senin, 10 September 2007

[Hotel Lor In Solo, Ballroom: 09.00-12.00] Mendampingi Kabag Sistem Informasi yang mewakili Karo PKLN dalam Seminar Sosialisasi, Pelatihan dan Pengembangan KTSP yang diselenggarakan oleh Staf Ahli Mendiknas dan LPMP Yogyakarta. Narasumber: Staf Ahli Mendiknas, Anggota Komisi X DPR-RI, Kepala Dinas Pendidikan Dasar DKI Jakarta, dan Dr Indra Djati Sidi (mantan Dirjen Dikdasmen).
[Poliseni Yogyakarta, Auditorium: 14.30-17.30] Menghadiri Wokshop Program Double Degree yang diselenggarakan oleh Biro PKLN dan P4TK Seni dan Budaya Yogyakarta. Workshop dihadiri oleh pengelola serta mahasiswa program S1, S2, dan S3 mitra program Beasiswa Unggulan Depdiknas.

Selasa, 11 September 2007
[Gedung BPPT, Ruang Rapat lantai 23: 10.00-13.00] Mewakili Karo PKLN cq Depdiknas dalam Rapat Pemetaan Industri Kreatif Lokal bersama representasi Depbudpar,
Depdag, Depkominfo, Depperind, Ristek (BPPT), Ainaki, CAM (Citra Andra Media), dan FGD (Forum Grafika Digital).
[R. Konsultan TIK: 14.00-16.00] Menyusun data statistik kinerja web 'pelatihan.diknas.go.id', 'media.diknas.go.id' dan milis 'guru-tendik' terhadap Pelatihan Jardiknas.

Rabu, 12 September 2007
[R. Konsultan TIK: 08.00-12.00] Merekapitulasi dan menyunting nama file Pijar 01, 02, 03, dan 04 yang
masuk di inbox '[email protected]'.
[KNIU, Gedung C Lantai 17: 13.00-14.00] Menyerahkan press-release Pelatihan Jardiknas kepada Ibu Hajjah Hasnah Gasim (Koordinator iEARN, Komisi Nasional Indonesia UNESCO) untuk dikompilasi ke dalam naskah pidato Presiden RI. iEARN berminat dan tertarik kepada program Pelatihan Jardiknas & Animasi yang dikembangkan oleh Biro PKLN Depdiknas. iEARN juga menawarkan Workshop iEARN yang dapat diikuti oleh 10 orang guru Indonesia di Taiwan.

Kamis, 13 September 2007
[Konsultan: 09.00-11.00] Memverifikasi proposal-proposal Pelatihan Jardiknas dari Provider dan ICT Center yang dana subsidinya akan disalurkan pada Tahap II hari Jum'at tanggal 14 September 2007.
[R. Kabag. SI: 11.00-12.00] Mengikuti rapat tim percepatan pembangunan pendidikan di Provinsi Papua. Agenda jangka pendek adalah pemetaan kondisi pendidikan di Papua saat ini dan yang dicita-citakan dengan menggunakan matrik sinergi antar unit-unit utama Depdiknas.
[R. Kabag. SI: 13.15-14.45] Mengikuti rapat teknis dan evaluasi kegiatan Pelatihan Jardiknas. Agenda jangka pendek adalah penyusunan statistik Partisipan Per-Provinsi dan Portofolio Pelatihan Jardiknas secara Nasional.

Jum'at, 14 September 2007
[R. 602: 10.30-12.30] Mengikuti rapat koordinasi Tim Taskforce Game Technology Korea - Taiwan bersama Biro Jasa Perjalanan dan Pariwisata "Panen Tour".
[R. Konsultan TIK: 13.00-15.00] Menyiapkan dan menyerahkan daftar nama Provider dan ICT Center yang akan menerima Dana Subsidi Pelatihan Jardiknas Tahap II kepada Bendahara PUMK Beasiswa Unggulan untuk diproses pengirimannya melalui BNI cabang Depdiknas.
[R. Konsultan TIK: 15.00-16.00] Mem-posting informasi penyaluran Dana Subsidi Pelatihan Jardiknas Tahap II ke milis 'provider-pjj', 'konsultan-ict', 'dikmenjur', 'my-multimedia', dan 'my-schoolnet'.


Rabu, September 05, 2007

Tanah Papua

Abouwhim

Disana pulauku yang kupuja slalu
Tanah Papua.. pulau indah
Hutan dan lautmu yang membisu slalu
Cendrawasih.. burung emas

Gunung-gunung lembah-lembah.. yang penuh misteri
Yang kupuja slalu keindahan alammu yang.. mempesona
Sungaimu yang tenang.. mengalirkan emas
So ya Tuhan... terima kasih

Lagu indah pertama yang kudengar di Jayapura..
Thanks for Bapak Hillarius J. Kuruwaib (Boven Digoel)



Jurnal Konsultan: Minggu XV [09.2007]


Senin, 3 September 2007

[Dinas Pendidikan dan Pengajaran Provinsi Papua, Aula 2: 09.00-18.00 WIT] Melatih peserta Pelatihan Pendataan Tenaga Perencanaan Pendidikan Kabupaten/Kota dan Provinsi se-Papua Tahun 2007 dengan materi: 1) pembuatan e-mail, 2) berbagi data dan informasi via mailing-list, 3) pembuatan dongeng dijital (Digital Story Telling), dan 4) pembuatan web blogger di ‘blogspot.com’. Membangun milis
'kampung-papua' untuk mensukseskan program strategis Pembangunan Pendidikan Berbasis Kampung di Provinsi Papua.

Selasa, 4 September 2007
[Dinas Pendidikan dan Pengajaran Provinsi Papua, Aula 2: 09.00-16.00 WIT] Memaparkan materi Jardiknas, menayangkan pesan Kepala Biro PKLN Depdiknas bagi peserta pelatihan, dan mengumpulkan Data Pendidikan dari 23 Dinas Pendidikan/Pengajaran.
[Hotel Matoa Jayapura, R. 203: 18.00-20.30 WIT] Merekam dan merekapitulasi Data Pendidikan Provinsi Papua. Empat dari 23 Dinas Pendidikan/Pengajaran di Provinsi Papua yang belum hadir/mengumpulkan data adalah kabupaten: Asmat, Mappi, Puncak Jaya, dan Yahukimo.


Rabu, 5 September 2007
[Dinas Pendidikan dan Pengajaran Provinsi Papua, Aula 2: 09.00-12.00 WIT] Melaporkan hasil pendataan Lembaga Pendidikan, Siswa, Guru, dan Tenaga Kependidikan kepada Tim Percepatan Pembangunan Pendidikan Provinsi Papua di Depdiknas Jakarta.

Kamis, 6 September 2007
[Hotel Pitagiri, R. Bromo: 18.00-01.00 WIB] Memverifikasi dokumen-dokumen proposal D3 Teknisi Jardiknas dan Pelatihan Jardiknas bersama Staf Bagian Sistem Informasi Biro PKLN.

Jum'at, 7 September 2007
[R. Konsultan TIK: 13.00-15.00 WIB] Memverifikasi dan menyeleksi Provider dan ICT Center yang akan disalurkan dana subsidinya pada Tahap I melalui Bank BNI 46 Cabang Pembantu Depdiknas. Mengumumkan daftar Provider dan ICT Center yang akan menerima dana subsidi Pelatihan Jardiknas Tahap I di milis 'konsultan-ict' dan 'provider-pjj'.


Papua, aku datang..




Minggu, 2 September 2007
Alhamdulillah, setelah menempuh penerbangan dengan pesawat Batavia Air Jakarta-Makassar (08.30 WIB – 12.00 WITA), Makassar-Manokwari (13.00 WITA – 16.20 WIT), dan Manokwari-Jayapura (16.40 WIT – 18.00 WIT), akhirnya aku tiba di Hotel Matoa Kota Jayapura jam 19.15 WIT. Setelah mandi dan makan malam, tepat pukul 20.00 WIT mendampingi Bapak Drs. Paul Y. Indubri (Kepala Bagian Tata Usaha, Dinas Pendidikan dan Pengajaran Provinsi Papua) memukul ‘Tifa’ pembuka Pelatihan Pendataan Tenaga Perencanaan Pendidikan Kabupaten/Kota dan Provinsi 2-8 September 2007 yang diikuti oleh 44 Peserta yang merupakan representasi 23 Dinas Pendidikan/Pengajaran dari 20 Kabupaten/Kota se-Provinsi Papua.


Jumat, Agustus 31, 2007

1 dari 12 Sosok Pembawa Harapan Indonesia


Saksikanlah Bung Karno, kami penuhi amanatmu:
"Berdiri di atas kaki sendiri."


Saksikanlah Jenderal Sudirman, kami tancapkan pesanmu di dada:
“Robek-robeklah badanku, potong-potonglah jasadku, tetapi jiwaku yang dilindungi benteng Merah Putih akan tetap hidup. Akan tetap menuntut bela, siapapun lawan yang aku hadapi. Jangan bimbang dalam menghadapi macam–macam penderitaan , karena makin dekat cita-cita kita tercapai, makin berat yang harus kita alami.”













kami bangga jadi pandumu, Indonesia!


Abimanyu
Belajar dari Kendi
Adriani Nurdin Menantang Kasus Menguras Adrenalin
Ahmad Eko Henfri Binugroho Ahli Robot Kampus
Didi Aswadi Pendekar Vaksin Flu Burung
Eros Rosita Perempuan Perkasa di Jantung Badui
Hadi Puspita Menyulap Kepanjen dengan Peta Geomediks
Jusuf SK Tarakan di Tangan Sang Dokter
Kwarta Adimphrana Melek Internet ala Guru Grafika
Masfuk Sang Lokomotif
Muh. Ibrahim Polisi Sederhana di Sekolah Perwira
Mundardjito, Guru Besar Arkeologi UI Tak Pernah Menyerah
Tri Rismaharani Memoles Wajah Kusam Surabaya


From Papua with Love..


Hari Rabu 22 Agustus 2007 kuterima Surat Tugas Sekretaris Jenderal Departemen Pendidikan Nasional nomor 40320/A.A2.2/LL/2007 tanggal 21 Agustus 2007, isinya adalah penugasanku bersama 12 orang lainnya untuk melaksanakan Inpres nomor 5 tahun 2007 tentang Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Papua Barat serta Inpres nomor 6 tahun 2003 tentang Percepatan Pemulihan Pembangunan Provinsi Maluku dan Maluku Utara Pasca Konflik dengan substansi Pendidikan.



Aku bersama Pak Siswoyo, Pak Nurwin dan Pak Cucu ditugaskan untuk Provinsi Papua.
Sejurus kemudian kucari info tentang pendidikan di Papua di internet, alhamdulillah kutemukan web blog yang kuyakini dapat merepresentasikan Komunitas Pendidikan Papua [pendidikanpapua.blogspot.com]

Sepekan ini kuhabiskan waktu untuk belajar cepat tentang Provinsi Papua dan pendidikan di provinsi ter-Timur negeri ini, kuharap ini cukup membekaliku untuk pendaratan pertamaku di Kota Jayapura hari Minggu 2 September 2007 untuk 'memotret' dan 'mencerahkan' Papua melalui forum Pelatihan Pendataan Pendidikan dengan program School Mapping & Jardiknas.

Kumohon do'a restu, semoga misi ini berterima dan sukses!


Selasa, Agustus 28, 2007

Microsoft Partners in Learning


Klip Profil Video




Kemitraanku dengan Microsoft Indonesia terjalin
lewat program pemberdayaan guru dan siswa melalui
inisiatif global Partners in Learning. Sejumlah seminar,
lokakarya, dan diklat kami lakukan bersama untuk meningkatkan
kwalitas guru di Indonesia sejak 28 Oktober 2004.

Sesungguhnya aku senantiasa siap bermitra dengan korporasi
manapun, kecuali korporasi yang bergerak di industri rokok dan
korporasi yang tidak peduli kepada kelestarian alam.


Indonesia, inspirasiku sebening embun..


Minggu petang, 26 Agustus 2007 jam 16.57 WIB aku menerima SMS dari Pak Siswoyo, isinya disposisi berjenjang dari Bapak Sesjen Depdiknas kepada Kabag. Sistem Informasi Biro PKLN, karena Kabag. Sistem Informasi harus berada di Poliseni Yogyakarta untuk membuka Pelatihan Jardiknas kelompok Kepala Sekolah gelombang II pada hari Senin 27 Agustus 2007, maka tugas memaparkan CSR on Education di The First Monthly International Scientific Discussion on Education diserahkan kepadaku. Pesan Pak Sis cuman satu: berpikirlah sebagai Orang Pusat, bukan sebagai Guru :)

Lama aku berpikir... gerangan apa yang pantas aku paparkan di depan forum SEAMEO & UNESCO itu?
Program macam apa yang bisa dikerjakan bersama antara Depdiknas dan korporasi swasta nasional/multinasional?

Alhamdulillah... 1 jam sebelum paparan ilham itu datang juga, di ujung paparan (dengan english yang pas-pasan) kusampaikan rekomendasi Setjen Depdiknas untuk korporasi yang memiliki program CSR untuk menjalin kemitraan di bidang:

1) Extension high education for women
2) Extension access of general education for disable people
3) Education based on culture and environment in remote area
4) Education based on ICT in remote regency/island
5) Empowering teacher

+++

1) Perluasan pendidikan tinggi bagi wanita
2) Perluasan pendidikan umum bagi penyandang cacat tubuh
3) Pendidikan berbasis budaya dan lingkungan hidup di daerah tertinggal
4) Pendidikan berbasis TIK di daerah/pulau terpencil
5) Pemberdayaan guru

aku sadar, 5 rekomendasi tersebut belum tentu dapat menjawab persoalan pendidikan nasional yang paling esensial, tetapi aku optimis.. berangkat dari ketulusan hati dan kejernihan fikir, insya-allah masa depan bangsa Indonesia akan makin cerah, percaya diri, dan mandiri..

berpikir sebagai Orang Pusat tidaklah mudah,
tetapi dengan bekal kecintaan pada negeri ini,
inspirasi itu akan mengalir sebening embun..

Senin, Agustus 27, 2007

Jurnal Konsultan: Minggu XIV [08.2007]


Senin, 27 Agustus 2007

[Gedung A Lantai 2, R. Graha: 10.00-12.00
] Memaparkan makalah "Corporate Social Responsibility (CSR) on Education" di acara The First Monthly International Scientific Discussion: How to Network for More Effective Achievement yang dihadiri oleh representasi: Bappenas, Depag, Depdiknas, SEAMEO (Cambodia, Malaysia, Myanmar, Philippines, & Timor Leste), dan UNESCO.
[R. 702: 14.00-16.30] Mengikuti koordinasi pelaksanaan Inpres No. 6/2003 tentang Percepatan Pemulihan Pembangunan Provinsi Maluku dan Provinsi Maluku Utara Pasca Konflik dan Inpres No. 5/2007 tentang Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat bersama representasi bagian perencanaan unit-unit utama Depdiknas.

Selasa, 28 Agustus 2007
[Direktorat Jenderal PMPTK, R. Staf: 08.30-10.00] Meeting pemutakhiran program Pelatihan Jardiknas 2007 dan penjajakan kerjasama pengembangan komunitas Guru dan Tenaga Kependidikan yang telah, sedang dan akan mengikuti Pelatihan Jardiknas 2007.
[R. ViCon: 10.00-12.00] Mengikuti pembukaan Kuliah Umum Mahasiswa D3 Teknisi Jardiknas melalui Televideo Conference dengan 17 perguruan tinggi Provider PJJ.
[R. Konsultan TIK: 14.00-18.00] Men-download video pembelajaran Paket C - Bahasa Inggris dari situs Sekolah Maya dan meng-upload-nya ke Media Jardiknas.

Rabu, 29 Agustus 2007
[R. 601: 10.00-11.30] Mengikuti rapat persiapan kunjungan Tim Depdiknas yang akan meng-captured model pendidikan, kurikulum dan infrastruktur industri Game Technology di ke Seoul (Korea) dan Taipei (Taiwan). Rapat dihadiri representasi ITB Bandung, ITS Surabaya, P4TK Kesenian Yogyakarta, dan Biro PKLN.
[R. Konsultan TIK: 13.00-17.00] Mengikuti rapat penyusunan program dan anggaran D3 Teknisi Jardiknas (Teknik Komputer & Jaringan) serta pembagian tugas Wali Provinsi untuk Provider D3 Teknisi Jardiknas.
[
R. Konsultan TIK: 18.00-21.00
] Membuat dan meng-upload contoh format Laporan (Rekapitulasi) Portofolio Partisipan Pelatihan Jardiknas 2007 versi Provider & ICT Center ke milis 'konsultan-ict', 'provider-pjj' dan 'guru-tendik'.

Kamis, 30 Agustus 2007
[R. 701: 10.00-12.00] Mengikuti rapat koordinasi Wali Provinsi untuk 70 Provider D3 Teknisi Jardiknas bersama Pak Shasha dan tim. Aku mendapat tugas tambahan sebagai Wali Provinsi NTB, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tengah. Sebagai Wali 4 Provinsi tersebut aku akan menjadi mediator 7 provider D3 Teknisi Jardiknas:
- Amikom Mataram, NTB
- STMIK Bumigora, NTB
- Universitas Mataram, NTB
- Universitas Al-Assariah Mandar, SulBar
- Politeknik Negeri Ujung Pandang, SulSel
- Universitas Hasanuddin, SulSel
- Universitas Tadulako, SulTeng
[R. Konsultan TIK: 13.00-17.00] Memeriksa dan meng-aktifkan beberapa e-mail + account partisipan Pelatihan Jardiknas yang masuk ke web: pelatihan.diknas.go.id/unggah, tercatat 1.842 partisipan telah mendaftarkan diri dan siap meng-upload portofolio-nya di web ini.
[R. Konsultan TIK: 18.00-21.00] Menyiapkan 10 contoh portofolio Pelatihan Jardiknas dan meng-upload-nya ke 'files' milis '[email protected]' sebagai referensi bagi Kepala Sekolah, Guru, Tata Usaha, Pustakawan, dan Pengawas yang akan mengerjakan tugas mandirinya masing-masing di tempat kerja (sekolah) selama 3 pekan pasca Pelatihan Jardiknas.

Jum'at, 31 Agustus 2007
[R. 702: 10.00-11.30] Mengikuti rapat koordinasi penyelenggaraan program Java Education Network Indonesia (JENI) bersama pimpinan P4TK/VEDC Malang, Koordinator Program JENI dan Staf Biro PKLN Depdiknas. Rapat juga membahas kesiapan JENI Center, Regional Academy dan Local Academy.
[Kwarnas Gerakan Pramuka, R. Data: 14.00-15.30] Mengikuti rapat rintisan kerjasama pengembangan SDM dan Koneksi Internet antara Kwarnas Gerakan Pramuka dan Jardiknas. Sejumlah skema program Koneksi Jardiknas dan Pelatihan TIK bagi Pembina Pramuka akan diimplementasikan dalam waktu dekat bersama Provider dan ICT Center yang siap bermitra.
[R. Konsultan TIK: 17.00-18.30] Memutakhirkan check-list Proposal Pelatihan Jardiknas yang diterima dari 22 Provider + 118 ICT Center.

Press Release: Pelatihan Jardiknas 2007


[Program Sinergi Ditjen PMPTK dan Biro PKLN Depdiknas]

Pembangunan pendidikan nasional yang dilaksanakan selama ini telah mencapai berbagai keberhasilan, namun demikian diakui bahwa masih ada sejumlah permasalahan dan tantangan yang cukup kompleks. Permasalahan pendidikan nasional dimaksud adalah: (1) masih rendahnya pemerataan dan akses pendidikan, (2) masih rendahnya mutu, relevansi dan daya saing pendidikan, dan (3) masih lemahnya tata kelola, akuntabilitas, dan citra publik pengelolaan pendidikan.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Departemen Pendidikan Nasional telah merumuskan Tiga Pilar Kebijakan Umum Pembangunan Pendidikan Nasional yaitu: (1) peningkatan pemerataan dan perluasan akses pendidikan, (2) peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing pendidikan; serta (3) penguatan tata kelola, akuntabilitas, dan citra publik pengelolaan pendidikan. Ketiga pilar tersebut mendasari tercapainya visi pendidikan nasional yaitu Membangun Insan Indonesia Cerdas dan Kompetitif.

Disisi lain, Depdiknas memandang penting untuk segera mewujudkan komitmennya dalam (1) menyediakan SDM yang menangani TIK di masing-masing zona (Zona Kantor Dinas Pendidikan, Zona Perguruan Tinggi, dan Zona Sekolah) baik dari segi manajemen maupun teknis, agar perangkat dan sistem yang telah dipasang dan dikembangkan dapat beroperasional serta terkelola dengan baik, dan (2) menerapkan pola pembelajaran/pelatihan jarak jauh (PJJ) dengan memanfaatkan Jardiknas yang terkoneksi di kampus/lokasi kerja dalam rangka meningkatkan kompetensi dan pengetahuan SDM sebagaimana yang telah direkomendasikan oleh Komisi X DPR-RI.

Untuk itulah Ditjen PMPTK dan Biro PKLN Depdiknas bersinergi dalam mengambil langkah stratejik untuk mengenalkan Jejaring Pendidikan Nasional (Jardiknas) melalui program Pelatihan Jarak Jauh (PJJ) berbasis TIK yang diharapkan akan menjadi solusi atas permasalahan dan jawaban atas tantangan pendidikan nasional yang ada.

Pelatihan Jardiknas ini diselenggarakan di 50 Perguruan Tinggi (Provider PJJ) dan 365 ICT Center Kabupaten / Kota (SMK/SMA) di 30 Provinsi dengan melibatkan 54 Trainer Jardiknas (Konsultan / Pendamping ICT Depdiknas), 830 Trainer KKPI, dan 234 Assessor KKPI (Keterampilan Komputer & Pengelolaan Informasi).

Total Partisipan yang mengikuti Pelatihan Jardiknas adalah 47.028 tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang berasal dari 11.757 sekolah (SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK) dan 1.095 pengawas dari 365 kantor Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Setiap sekolah mengirimkan 4 partisipan yang terdiri atas: Kepala Sekolah, Guru, Staf Tata Usaha, dan Pustakawan. Sedangkan setiap Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota mengirimkan 3 partisipan yang terdiri atas: Pengawas SMP, Pengawas SMA, dan Pengawas SMK.

Program ini efektif dimulai hari Senin 23 Juli 2007 di beberapa Provider, berpola sandwich 1:3 (1 minggu di tempat pelatihan + 3 minggu di unit kerja masing-masing untuk menyelesaikan tugas Portofolio), program ini diawali oleh kelompok Kepala Sekolah (MKKS), kemudian akan diikuti oleh kelompok Staf Tata Usaha, Pustakawan, dan Guru (MGMP).

Pelatihan Jardiknas ini adalah konsep Pelatihan Jarak Jauh (PJJ) yang dikelola oleh Tim (Kecil) Pelatihan Jardiknas di Depdiknas yang dalam operasionalnya mengandalkan efektifitas dan fleksibilitas: 3 situs web, 3 mailing-list, 1 e-mail, dan 1 mobile call center.

Tiga situs web yang dimanfaatkan dalam Pelatihan Jardiknas ini adalah: (1) http://pelatihan.diknas.go.id: pusat informasi, materi, software, dan produk Pelatihan Jardiknas, (2) http://kkpi.diknas.go.id: pusat modul, presentasi dan ujian online KKPI, dan (3) http://media.diknas.go.id: pusat dokumentasi penyelenggaraan dan produk partisipan Pelatihan Jardiknas dalam format video, audio, foto, dan dokumen.

Sedangkan 3 mailing list yang dioptimalkan dalam Pelatihan Jardiknas ini adalah: (1) [email protected]: media informasi, komunikasi dan koordinasi Tim Pelatihan Jardiknas pusat dengan Konsultan/Pendamping ICT (Trainer Jardiknas) di 33 Provinsi, (2) [email protected]: media informasi, komunikasi dan koordinasi Tim Pelatihan Jardiknas pusat dengan Provider, dan (3) [email protected]: media informasi, komunikasi dan edukasi antar Teknisi, Trainer dan Partisipan Pelatihan Jardiknas.

Untuk melayani setiap pasokan data Partisipan dari Provider maupun ICT Center, Tim Pelatihan Jardiknas pusat menyediakan e-mail khusus melalui: [email protected] dan nomor HP +62-817535404 sebagai Mobile Call Center.

Program ini diperkirakan akan menghasilkan portofolio sebanyak 48.000-an e-Mail baru, 11.000-an Web Sekolah, 33.000-an Digital Story Telling dan 110.000 files karya ilmiah yang terdiri dari:

  • APBS
  • Bahan Ajar
  • DAPODIK
  • Katalog Perpustakaan
  • Makalah Guru
  • Makalah Kepala Sekolah
  • Makalah Pustawakan
  • Makalah Tata Usaha
  • Profil PTK Sekolah
  • Profil Sekolah

Demikian informasi singkat tentang Pelatihan Jardiknas yang kita harapkan dapat mendorong semangat pendidik dan tenaga kependidikan untuk terus memutakhirkan pengetahuan dan wawasannya dan memberi efek positif bagi peningkatan mutu pendidikan di tanah air.

Keterangan:

Assessor KKPI = Penguji KKPI sistem off-line maupun on-line

Biro PKLN = Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri

Ditjen PMPTK = Direktorat Peningkatan Pendidik dan Tenaga Kependidikan

KKPI = Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi

TIK = Teknologi Informasi dan Komunikasi



Yogyakarta, 27 Agustus 2007